LAMONGAN, Radar Lamongan – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lamongan bakal melakukan pergantian antar waktu (PAW), terhadap tujuh jabatan kades dilima kecamatan yang masih kosong. Kepala Dinas PMD Lamongan M. Zamroni mengatakan, PAW kepala desa ini paling lambat dilaksanakan pada Bulan November mendatang.
Tujuh desa tersebut meliputi dua desa di Kecamatan Turi yakni Desa Karangwedoro dan Desa Kedungboyountung. Dua desa di Kecamatan Deket yakni Desa Sidomulyo dan Desa Plosobuden. Serta Desa Mlati di Kecamatan Kedungpring; Desa Ardirejo di Kecamatan Sambeng; dan Desa Slaharwotan di Kecamatan Ngimbang.
‘’Penyebab jabatan kades yang kosong ini beragam. Untuk Karangwedoro Turi diberhentikan, sisanya meninggal dunia,’’ tutur Zamroni kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (8/3).
Zamroni menjelaskan, untuk PAW kades ini dilakukan karena jabatan kosong lebih dari satu tahun. Sesuai dengan moratorium Kemendagri, pilkades serentak diundur pada Tahun 2025.
‘’Kita akan menyelenggarakan PAW, karena jabatan kosong cukup lama. Sementara kita sudah siapkan Pj sampai dengan PAW berlangsung,” ucap Zamroni.
Menurut Zamroni, PAW ini harus dilakukan agar sistim pemerintahan berjalan normal. Meski sudah ditunjuk Pj, tapi jika kekosongan lebih dari satu tahun, tetap harus dilakukan PAW.
Secara teknis ada beberapa perbedaan dalam penyelenggaraan PAW, dengan pilkades serentak biasanya. Salah satunya dalam tahapan pengundian nomor urut calon dan penyampaian visi misinya. Namun semuanya akan dimusyawarahkan untuk membentuk kesepakatan bersama.
‘’Perbedaan ini tidak terlalu besar, karena tujuan kita mendapatkan pemimpin yang dapat membantu kemajuan desanya,” imbuhnya.
Zamroni menuturkan, ada 25 desa di Tahun 2024 yang masa jabatan kadesnya habis. Total yang akan mengikuti penyelenggaraan pilkades serentak Tahun 2025 sebanyak 401 desa.
Pada Tahun 2019 lalu, Pemkab Lamongan sudah menyelenggarakan pilkades serentak dengan jumlah total 385 desa. Jika pilkades serentak kembali digelar Tahun 2025 mendatang, praktis jumlah peserta pilkades akan lebih banyak sekitar 401 desa.
‘’Karena moratorium, sehingga penyelenggaraan pilkades serentak nanti dipastikan jumlah peserta (desa, Red) lebih banyak,” terangnya. (rka/ind)