25.6 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

RPH Unggas Belum Maksimal

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Kesadaran pedagang untuk memotong unggas di Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Lamongan masih rendah. Data yang dihimpun Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkawan) Lamongan, petugas RPHU kini masih menangani sekitar 1.000 ekor pemotongan per hari. Jumlah tersebut hanya sekitar 20 persen dari kapasitas pemotongan maksimal RPHU, yang mencapai 5 ribu ekor per hari.

 

Sekretaris Disnakkawan Lamongan dr. Rahendra mengakui, RPHU yang masih baru membuat belum banyak yang sadar dengan manfaatnya. Sehingga, masyarakat masih perlu diedukasi untuk melakukan pemotongan di RPHU ini.

 

‘’Kita akan terus melakukan pendekatan, minimal untuk Lamongan dan sekitarnya,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

- Advertisement -

 

Menurut dia, masyarakat masih memilih untuk memotong mandiri. Padahal, pemotongan sendiri mayoritas kurang memperhatikan penanganan limbahnya. Sehingga, ini menjadi pekerjaan rumah (PR) dari Disnakkawan untuk melakukan pendekatan, agar limbah seluruh pemotongan unggas bisa tertangani dengan benar.

 

‘’Minimal kita bisa mengkaver untuk wilayah kota, Tikung, Kembangbahu, Deket, dan Turi,” imbuhnya.

 

Terkait petugas, Rahen mengaku sudah dilakukan pelatihan. Harapannya petugas bisa melakukan penanganan sesuai standar. Dia memastikan, kebersihan di RPHU juga diperhatikan.

 

Seperti diketahui, untuk belanja bangunan dan perlengkapan alat modern pemotongan unggas dialokasikan pagu Rp 5,4 miliar. Kemudian untuk biaya pemotongan dilakukan penyesuaian Rp 500 per ekor.

 

Disinggung adanya rencana menertibkan pedagang yang masih melakukan pemotongan mandiri.  Dia memastikan, hal itu masih belum bisa dilakukan. Kini, instansinya hanya melakukan pendekatan, agar kesadaran pemotongan unggas bisa dilakukan di fasilitas yang dimiliki pemerintah.

 

‘’Kita menyarankan untuk pemotongan dilakukan di RPHU,” ucapnya. (rka/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Kesadaran pedagang untuk memotong unggas di Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Lamongan masih rendah. Data yang dihimpun Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkawan) Lamongan, petugas RPHU kini masih menangani sekitar 1.000 ekor pemotongan per hari. Jumlah tersebut hanya sekitar 20 persen dari kapasitas pemotongan maksimal RPHU, yang mencapai 5 ribu ekor per hari.

 

Sekretaris Disnakkawan Lamongan dr. Rahendra mengakui, RPHU yang masih baru membuat belum banyak yang sadar dengan manfaatnya. Sehingga, masyarakat masih perlu diedukasi untuk melakukan pemotongan di RPHU ini.

 

‘’Kita akan terus melakukan pendekatan, minimal untuk Lamongan dan sekitarnya,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

- Advertisement -

 

Menurut dia, masyarakat masih memilih untuk memotong mandiri. Padahal, pemotongan sendiri mayoritas kurang memperhatikan penanganan limbahnya. Sehingga, ini menjadi pekerjaan rumah (PR) dari Disnakkawan untuk melakukan pendekatan, agar limbah seluruh pemotongan unggas bisa tertangani dengan benar.

 

‘’Minimal kita bisa mengkaver untuk wilayah kota, Tikung, Kembangbahu, Deket, dan Turi,” imbuhnya.

 

Terkait petugas, Rahen mengaku sudah dilakukan pelatihan. Harapannya petugas bisa melakukan penanganan sesuai standar. Dia memastikan, kebersihan di RPHU juga diperhatikan.

 

Seperti diketahui, untuk belanja bangunan dan perlengkapan alat modern pemotongan unggas dialokasikan pagu Rp 5,4 miliar. Kemudian untuk biaya pemotongan dilakukan penyesuaian Rp 500 per ekor.

 

Disinggung adanya rencana menertibkan pedagang yang masih melakukan pemotongan mandiri.  Dia memastikan, hal itu masih belum bisa dilakukan. Kini, instansinya hanya melakukan pendekatan, agar kesadaran pemotongan unggas bisa dilakukan di fasilitas yang dimiliki pemerintah.

 

‘’Kita menyarankan untuk pemotongan dilakukan di RPHU,” ucapnya. (rka/ind)

Artikel Terkait

Most Read

TP4D Terserah OPD

Belum Temukan Pengedar Pelajar

Giliran Bidik PKL Jalan Pemuda

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/