- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Wilayah Bengawan Jero terus menjadi perhatian pemerintah. Tahun ini, pemerintah pusat mengalokasikan Rp 500 juta untuk normalisasi Rawa Sibanget di Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah.
Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Lamongan, Gunadi, menuturkan, saat ini tahapannya masih survei. Proyek fisik normalisasi diperkirakan pada Juni. ‘’Kita melihat kondisi nanti. Kita tunggu airnya agak surut,’’ katanya.
Selain normalisasi, lanjut dia, juga ada rencana peninggian tanggul sekitar satu meter. Menurut Gunadi, sedimen Rawa Sibanget sudah menumpuk dan banyak. Dengan normalisasi, diharapkan rawa bisa menampung air sebanyak – banyaknya. ‘’Air itu untuk kebutuhan pertanian di musim kemarau. Pada musim kedua atau ketiga (tanam) itu, rawa kita bisa dimanfaatkan petani,’’ ucapnya.
- Advertisement -
Anggota Komisi C DPRD Lamongan, Freddy Wahyudi, menuturkan, rawa bisa menampung air saat hujan. Ketika banjir, rawa bisa mengurangi debit air. ‘’Ketika di musim kemarau, sebisa mungkin digunakan pertanian,’’ kata politisi F-PKB ini.
Rawa dan waduk kewenangan terbagi pemkab, pemprov, dan pusat. Jika diprogramkan normalisasi, maka Freddy ingin proyek itu tuntas. Sehingga, rawa bisa difungsikan sebaik mungkin.
‘’Saya berharap dengan normalisasi itu untuk kedepan berimbas lebih baik untuk rawanya sendiri dan bermanfaat kepada masyarakat sekitar,’’ harapnya. (sip/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Wilayah Bengawan Jero terus menjadi perhatian pemerintah. Tahun ini, pemerintah pusat mengalokasikan Rp 500 juta untuk normalisasi Rawa Sibanget di Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah.
Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Lamongan, Gunadi, menuturkan, saat ini tahapannya masih survei. Proyek fisik normalisasi diperkirakan pada Juni. ‘’Kita melihat kondisi nanti. Kita tunggu airnya agak surut,’’ katanya.
Selain normalisasi, lanjut dia, juga ada rencana peninggian tanggul sekitar satu meter. Menurut Gunadi, sedimen Rawa Sibanget sudah menumpuk dan banyak. Dengan normalisasi, diharapkan rawa bisa menampung air sebanyak – banyaknya. ‘’Air itu untuk kebutuhan pertanian di musim kemarau. Pada musim kedua atau ketiga (tanam) itu, rawa kita bisa dimanfaatkan petani,’’ ucapnya.
- Advertisement -
Anggota Komisi C DPRD Lamongan, Freddy Wahyudi, menuturkan, rawa bisa menampung air saat hujan. Ketika banjir, rawa bisa mengurangi debit air. ‘’Ketika di musim kemarau, sebisa mungkin digunakan pertanian,’’ kata politisi F-PKB ini.
Rawa dan waduk kewenangan terbagi pemkab, pemprov, dan pusat. Jika diprogramkan normalisasi, maka Freddy ingin proyek itu tuntas. Sehingga, rawa bisa difungsikan sebaik mungkin.
‘’Saya berharap dengan normalisasi itu untuk kedepan berimbas lebih baik untuk rawanya sendiri dan bermanfaat kepada masyarakat sekitar,’’ harapnya. (sip/yan)