LAMONGAN, Radar Lamongan – Puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Lamongan diperingati dengan sarasehan bertema Revitalisasi Peran Pers di era Disrupsi Digital dan pelantikan Masyarakat Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) PWI Lamongan.
Hadir dalam acara itu, Ketua Dewan Pers RI, Ninik Rahayu. Dia mengatakan, saat ini memang ada proses revitalisasi insan pers di era digital.
Tantangan yang harus diperhatikan, kecepatan dalam memberikan informasi yang harus diimbangi dengan akurasi dalam menulis berita.
Menurut dia, era disrupsi digital ialah masa dimana insan pers harus bergerak cepat dalam mengikuti perkembangan zaman. Dibutuhkan orang yang memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul untuk orang yang bekerja di media.
“Yang membedakan sekarang kecepatan, sehingga akses media harus terbuka, jangan ada kekerasan terhadap wartawan dan harus ada kemerdekaan pers,” ujarnya.
Menurut dia, profesionalisme wartawan itu penting. Hal itu akan menambah kepercayaan publik terhadap peran sebuah media.
Sementara itu, Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, mengatakan, wartawan harus memegang prinsip kode etik jurnalistik. Wartawan harus memiliki kapasitas dan kompetensi terukur, serta menjadi kontrol sosial.
Sedangkan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menuturkan, pemkab akan menjadi partner media untuk mencapai kejayaan Lamongan yang berkeadilan. Harapannya, insan pers dapat menjadi bagian dari pembangunan Lamongan. Salah satunya dengan menyajikan informasi terverifikasi dan mampu menyalurkan informasi yang membangun. “Harapannya media bisa menjadi kontrol sosial atas dinamika pembangunan dan tata kelola pemerintahan,” tuturnya. (rka/yan)