LAMONGAN – Tidak banyak orang yang tahu ada tanaman bernama Adam Hawa. Mungkin sudah tahu secara fisik, namun tidak tahu kalau tanaman tersebut bernama seperti pasangan manusia pertama di bumi. Tanaman tersebut umumnya ditanam sekedarnya sebagai tanaman hias. Padahal tanaman berwarna ungu tersebut juga memiliki manfaat sebagai obat.
Manfaat tanaman Adam Hawa tersebut diperkenalkan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) di Desa Mojosari Kecamatan Mantup. ‘’Kami terdorong memasyarakatkan tanaman Adam Hawa karena banyak halaman rumah warga yang masih kosong, dan hanya ada tanaman Adam Hawa yang ditanam sekedarnya. Sehingga akan sangat bermanfaat kalau Adam Hawa dibudidayakan secara masif. Karena tanaman ini bisa menjadi tanaman hias, juga bisa sebagai tanaman obat,’’ kata Kenny Setiawan, mahasiswa prodi Agribisnis yang masuk kelompok 1 KKN di desa tersebut.
Mahasiswa Agribisnis lainnya, Chodri melanjutkan, memasyarakatkan tanaman Adam Hawa tersebut dilakukan melalui Program Pelita (Pekarangan Elok Lingkungan Asri Tata Adam Hawa) yang digagas kelompok mahasiswa dari prodi Agribisnis, Agroteknologi, Manajemen Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Bahasa Inggris tersebut.
Tanaman Adam Hawa mengandung senyawa kimia seperti kalsium oksalat, amygdalin, dan lemak pada daun dan batang. Daunnya juga mengandung asam format, tanin, saponin, bunganya mengandung saponin dan tannin yang dapat meminimalisir penyait Bronkhitis, Batuk, Acute & chronic bronchitis, batuk rejan (Pertusis), TBC kelenjar (Lymphatic tuberculosis), mimisan (Epistaxis), dan disentri basiler / berak darah. ‘’Tanaman ini bisa dibuat minuman, sehingga bisa mendorong tumbuhnya UMKM pembuatan minuman sehat dari tanaman Adam Hawa,’’ terang Yohanes Defritsa Wangge, yang juga mahasiswa Agribisnis tersebut.
Kepala Desa Mojosari, Rokhim sangat mendukung inovasi para mahasiswa KKN UMG di desanya tersebut. “Saya mendukung dengan penuh kegiatan adik-adik KKN dari Universitas Muhammadiyah Gresik selama KKN di sini. Apa yang bisa kami bantu pasti kami bantu. Yang penting membawa manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Dosen pembimbing lapangan, Nanang Khoirul Umam dan Kaprodi Agribisnis, R. Achmad Djazuli selaku narasumber program tersebut, sangat mengapresiasi kreatifitas dan inovasi para mahasiswanya yang melakukan KKN sejak 30 Januari hingga 10 Maret 2023 tersebut. ‘’Para mahasiswa mampu membaca potensi desa kemudian mewujudkan dalam bentuk program inovatif,’’ tutur Djazuli. (feb)