LAMONGAN, Radar Lamongan – Kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga meningkat, setelah adanya pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia sejak Tahun 2020. Bukan hanya komunitas gowes, tapi komunitas work out lainnya muncul. Salah satunya Segoborun.
Nama komunitas lari tersebut diambil dari nama makanan khas Lamongan nasi boran. Anggotanya tidak hanya dari kalangan remaja, tapi banyak orang tua yang bergabung di komunitas tersebut. Saat Ramadan lalu, aktivitas lari dijadwalkan pada malam hari.
Ketua Segoborun M Syarifuddin Atoz menjelaskan, aktivitas lari rutin diagendakan sejak pandemi hingga saat ini. Tujuannya untuk merangkul masyarakat untuk lebih menggemari olahraga. Aktivitas lari mengitari Alun-Alun Lamongan.
‘’Apalagi olahraga ini gratis, sehingga banyak yang merapat,’’ tutur pria 33 tahun tersebut.
Untuk meminimalisasi cedera, sebelum lari dilakukan pemanasan sekitar 15 menit. Tidak ada jarak tertentu saat lari, tapi menyesuaikan kondisi fisik masing-masing anggota. ‘’Namun yang sudah kebiasan lari, biasanya setiap hari melakukan lari 3 sampai 4 kilometer (km),’’ ucapnya.
Satu minggu sekali, komunitas ini mengagendakan lari sepanjang 10 kilometer (km), serta dua minggu sekali sepanjang 21 km. ‘’Sampai sata ini, sudah banyak yang ikut. Pernah sampai 30 orang lari bersama-sama pada malam hari,’’ imbuhnya.
Salah satu anggota Segoborun Lutfi Maulana Abdul Aziz mengaku sudah menggemari olahraga lari sejak Tahun 2017. Bagi dia, olahraga kardio vaskular tersebut sudah menjadi gaya hidup. Jika sedang tidak olahraga lari, Lutfi mengagenakan latihan penguatan fisik di rumah.
‘’Kalau tidak melakukan lari, tentunya dilakukan work–out di rumah selama 30 menit setiap hari, untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh,’’ tuturnya. (mal/ind)
