LAMONGAN, Radar Lamongan – Intensitas hujan deras yang menyelimuti Kota Soto, membuat petambak mulai was-was. Hal itu menyebabkan debit air semakin tinggi. Pantauan wartawan koran ini, petambak di sejumlah kecamatan mulai memasang waring, kemarin (4/12).
Salah satu petambak asal Karanggeneng Yazid menuturkan, tiap tahun selalu memawang waring ketika debit air naik. Sehingga, diakuinya, ikan tidak keluar ke sungai atau ke tambak tetangga saat banjir. Dia mengaku sudah menebar nener dan udang sekitar sebulan yang lalu.
‘’Berharap pemerintah bisa sigap, agar banjir nanti tidak sampai lama-lama,’’ ucapnya.
Keinginan para petambak cukup wajar. Mengingat banjir musim lalu cukup lama terjadi. Salah satu petambak asal Kalitengah Ahmad Zunaidi menuturkan, saat ini sebagian tambak di Kalitengah sudah pemasangan waring sejak tiga minggu yang lalu. Menurut dia, air datang lebih cepat dari perkiraan.
‘’Berharap banjir ini nantinya tidak lama seperti tahun sebelumnya,’’ katanya.
Menurut Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Lamongan Mohamad Abas menuturkan, pengalaman tahun lalu dengan banjir yang cukup lama sekitar delapan bulan.
‘’Sebaiknya kalau cuaca sudah begini, lebih baik dipasang waring, untuk antisipasi agar ikan tidak keluar,’’ imbuhnya.
Abas optimistis target produksi budidaya bisa tercapai. Yakni melihat musim hujan yang datang lebih awal. Sehingga, diakuinya, secara tomatis petambak sudah menebar benih.
‘’Mestinya produksi vaname bertambah, kalau bandeng belum, karena vaname dua bulan sudah dipanen,’’ terangnya. (sip/ind)