LAMONGAN, Radar Lamongan – Sebelum kompetisi Liga 2 digelar, Persela Lamongan dan Persikab Bandung pernah beruji coba. Hasilnya, Persela dipaksa menyerah dengan skor 2-3 di kandangnya, Stadion Surajaya (19/6).
Nanti petang (4/9), dua tim tersebut bakal berjumpa lagi di Stadion Surajaya. Bukan lagi uji coba. Namun, laga resmi Liga 2.
Pelatih Persela, Fakhri Husaini, mengatakan, dirinya sudah melakukan evaluasi. Bukan hanya saat uji coba dulu. Juga, hasil pertandingan terakhir Persikab melawan PSIM Jogjakarta. Meski laga perdana Persikab di Liga 2 berakhir imbang, 1-1, tim asal Kota Kembang itu dinilai mendominasi permainan.
Fakhri merasa pola permainan Persikab tidak banyak berubah. Pemain mudanya tetap berbahaya. ‘’Ada beberapa pemain Persikab yang harus diwaspadai nantinya,’’ ujarnya.
‘’Sebagian besar pemain Persikab adalah pemain PON Jatim dan sudah bergabung lama,’’ imbuhnya.
Pelatih yang juga mantan pemain timnas itu ingin memaksimalkan momentum Stadion Surajaya kembali digunakan helatan kompetisi nasional sepak bola. Musim lalu, Persela tak bisa menggelar laga kandang di Surajaya karena aturan PSSI di masa pandemi.
Menurut Fakhri, kedatangan suporter bakal menjadi semangat bagi tim. Dia mengaku waktu setelah laga perdana Liga 2 cukup mepet. ‘’Waktu singkat tersebut saya gunkan untuk melakukan perbaikan kelemahan yang sudah terjadi,’’ tuturnya.
Fakhri juga mencoba mengangkat mental pemainnya. Sebab, kekalahan melawan FC Bekasi cukup menyesakkan hati. Persela unggul lebih dulu, dibalas dan dibalikkan keadaan dalam waktu sepuluh menit terakhir. Salah satu golnya, lahir karena miskomunikasi. Gol bunuh diri.
Sementara itu, pelatih Persikab, Stefan Rullin Keeltjes, menilai uji coba sebelumnya bukan tolak ukur. Dia mengikuti perkembangan Persela dan ada perubahan yang dilakukan.
Secara tim, Stefan mengatakan timnya siap tempur. Tidak ada yang cedera. (mal/yan)