31.1 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Usulkan Tembok Pagar TPS Brondong

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Keberadaan tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di RT 05 RW 04 Sawo Kecik, Kelurahan/Kecamatan Brondong dikeluhkan warga setempat. Kemarin (3/7) tumpukan sampah di TPS tersebut setinggi sekitar tiga meter.

Sanira, warga dekat TPS, mengatakan, jika hujan, maka bau sampahnya cukup menyengat. ‘’Sampah mengalir sampai depan rumah (kalau banjir),’’ tuturnya.

Ketua Forum Komunikasi (Forkom) RT RW Se-Kelurahan Brondong, Mustari, menuturkan, sampah itu juga mengganggu lingkungan pendidikan. ‘’Karena cukup dekat dengan pemukiman, dan dekat SD juga,’’ katanya.

‘’Kami minta ada pembatas pagar, biar tidak meluber. Kalau secara permanen, ada tempat khusus TPS,’’ imbuhnya.

Ketua RT 05 RW 04 Kelurahan Brondong, Suripno, juga berharap ada pemagaran agar sampah tidak meluber. ‘’Kalau hujan meluber dan belatung sampai masuk rumah,’’ keluhnya.

- Advertisement -

Lurah Brondong, Sunadyan, menuturkan, sebelum dirinya menjabat, sampah sudah seperti itu. ‘’Kemarin juga sudah saya ambili separo Mas. Cuma jalanya juga tidak bisa dilewati dan masih licin,’’ jelasnya.

Pihaknya bakal berkoordinasi dengan tokoh dan masyarakat, untuk saling memberi solusi. ‘’Nanti saya ajak koordinasi bagaimana langkahnya sampah bisa dibawa ke TPA, kita bentuk tim,’’ tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Lamongan, Darwoto, meminta solusi secepatnya dari OPD terkait. Solusi sementaranya, segera dibangun pagar. ‘’Paling tidak diberi pembatas. Jadi, jika hujan dan banjir, maka sampah tidak sampai meluber,’’ usulnya.

Dia juga berharap TPS bisa direlokasi. Alasannya, wilayah tersebut dibangun sekolah maritim, ada SD, dan pemukiman terdampak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan, Anang Taufik, merasa pihaknya sudah totalitas mengambil sampah di TPS tersebut. Pihaknya berharap kebersamaan dinas, antarawarga, dan lurah untuk mengambil sampah apabila penuh.

‘’Kita juga sudah mengajari pilah sampah dari rumah. Bisa dijadikan nilai ekonomi untuk warga. Tidak semua dibuang ke TPS. Kalau penuh, ayo dibuang TPA bareng-bareng,’’ ajaknya.

Bagaimana dengan usulan pembuatan pagar? ‘’Kami juga sudah mengusulkan  itu ke pemkab untuk pembangunan TPS dan perbaikan TPS di wilayah Brondong, tapi anggarannya tidak ada,’’ katanya. (sip/yan)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Keberadaan tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di RT 05 RW 04 Sawo Kecik, Kelurahan/Kecamatan Brondong dikeluhkan warga setempat. Kemarin (3/7) tumpukan sampah di TPS tersebut setinggi sekitar tiga meter.

Sanira, warga dekat TPS, mengatakan, jika hujan, maka bau sampahnya cukup menyengat. ‘’Sampah mengalir sampai depan rumah (kalau banjir),’’ tuturnya.

Ketua Forum Komunikasi (Forkom) RT RW Se-Kelurahan Brondong, Mustari, menuturkan, sampah itu juga mengganggu lingkungan pendidikan. ‘’Karena cukup dekat dengan pemukiman, dan dekat SD juga,’’ katanya.

‘’Kami minta ada pembatas pagar, biar tidak meluber. Kalau secara permanen, ada tempat khusus TPS,’’ imbuhnya.

Ketua RT 05 RW 04 Kelurahan Brondong, Suripno, juga berharap ada pemagaran agar sampah tidak meluber. ‘’Kalau hujan meluber dan belatung sampai masuk rumah,’’ keluhnya.

- Advertisement -

Lurah Brondong, Sunadyan, menuturkan, sebelum dirinya menjabat, sampah sudah seperti itu. ‘’Kemarin juga sudah saya ambili separo Mas. Cuma jalanya juga tidak bisa dilewati dan masih licin,’’ jelasnya.

Pihaknya bakal berkoordinasi dengan tokoh dan masyarakat, untuk saling memberi solusi. ‘’Nanti saya ajak koordinasi bagaimana langkahnya sampah bisa dibawa ke TPA, kita bentuk tim,’’ tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Lamongan, Darwoto, meminta solusi secepatnya dari OPD terkait. Solusi sementaranya, segera dibangun pagar. ‘’Paling tidak diberi pembatas. Jadi, jika hujan dan banjir, maka sampah tidak sampai meluber,’’ usulnya.

Dia juga berharap TPS bisa direlokasi. Alasannya, wilayah tersebut dibangun sekolah maritim, ada SD, dan pemukiman terdampak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan, Anang Taufik, merasa pihaknya sudah totalitas mengambil sampah di TPS tersebut. Pihaknya berharap kebersamaan dinas, antarawarga, dan lurah untuk mengambil sampah apabila penuh.

‘’Kita juga sudah mengajari pilah sampah dari rumah. Bisa dijadikan nilai ekonomi untuk warga. Tidak semua dibuang ke TPS. Kalau penuh, ayo dibuang TPA bareng-bareng,’’ ajaknya.

Bagaimana dengan usulan pembuatan pagar? ‘’Kami juga sudah mengusulkan  itu ke pemkab untuk pembangunan TPS dan perbaikan TPS di wilayah Brondong, tapi anggarannya tidak ada,’’ katanya. (sip/yan)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Most Read

Berkas Dilimpahkan Akhir Bulan

Pohon Rimbun Rawan Korsleting Listrik

Pohon Kering, Buah Salak Tak Berkembang

Artikel Terbaru


/