LAMONGAN, Radar Lamongan – Hingga September lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan mendata 3.349 orang mengalami gangguan jiwa psikotik dan nonpsikotik. Awal bulan ini, angkanya bertambah menjadi 3.376 jiwa.
Kepala Dinkes Lamongan, dr Taufik Hidayat, menjelaskan, penyisiran tingkat desa terus dilakukan. Salah satu tujuannya agar penderita bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan bisa produktif kembali. Menurut dia, dari jumlah total kasus yang ditemukan, paling banyak gangguan nonpsikotik. Harapan sembuh mereka lebih besar karena hanya gangguan ringan. “Sebaiknya tetap konsultasi ke puskesmas jika memang ada beberapa gejala yang mengarah ke depresi atau lainnya supaya diberikan pendampingan,” jelasnya.
Taufik mengatakan, gangguan nonpsikotik seperti stres, cemas, gangguan kepribadian, emosi, dan lainnya. Nonpsikotik ini biasa dikenal dengan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) tapi tarafnya lebih rendah dibandingkan ODGJ.
Menurut dia, terapi setiap ODGJ dan ODMK berbeda. Termasuk, obat – obat yang harus dikonsumsi untuk membantu penyembuhannya. Karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan berkala, sehingga dibuatkan posyandu jiwa. “Mereka yang terlihat sehat tapi merasa cemas atau lainnya bisa mengikuti tes, nantinya akan diberikan pendampingan supaya sehat secara fisik dan mental,” terangnya.
Penyisiran di tingkat desa terus dilakukan, lanjut dia, dengan melibatkan pihak terkait. Apalagi dengan kondisi sekarang, kesehatan mental menjadi penting dan harus dijaga. Menurut Taufik, penyisiran ini bertujuan mengurangi gelandangan di jalan. Sehingga dinas kesehatan melibatkan instansi terkait untuk penanganan masalah sosialnya.
Taufik mengaku, semakin tahun kesadaran dari masyarakat ada kenaikan. Keluarga yang memiliki saudara dengan gangguan depresi atau lainnya langsung diajak periksa. Mereka mendapatkan obat-obatan dari puskesmas untuk menunjang kesembuhannya. Jika butuh perawatan, maka sudah disiapkan rumah sakit Karangkembang dengan dokter jiwa yang bisa membantu penanganan. “Kalau dulu kita hanya di puskesmas, sekarang ada rumah sakit dengan fasilitas yang mendukung,” katanya. (rka/yan)