27.8 C
Bojonegoro
Friday, June 2, 2023

Anggaran Pembinaan Hasil Perikanan Berkurang

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan  – Anggaran pembinaan mutu dan  hasil perikanan Lamongan tahun  depan diperkirakan menurun.  Kabid Pengolahan dan Pe masaran  Hasil Perikanan Dinas Perikanan  Lamongan, Maryatin, menuturkan,  tiap tahun sebelumnya,  dinasnya mendapat anggaran  pembinaan bagi hasil usaha  pengolah dan pemasar pemula  Rp 50 juta.

‘’Untuk tahun depan Rp 30  juta, ini masih terus ada perubahan,’’  katanya.

Dia menjelaskan, pelatihan  pembinaan mutu diperuntutkan  pengelola pemula. Tujuannya,  pengolah pemula bisa menge tahui  lebih detail tentang cara berwirausaha.  Termasuk pengurusan  PIRT. ‘’Bisa mengurus perizinan  lainnya dan belajar cara pengemasan  hasil olahan,’’ ujarnya.

Selama ini, peserta pelatihan  cenderung paling banyak  perempuan. Dari pelatihan,  diharapkan bisa memasarkan  hasil olahan. ‘’Dengan mutu  sesuai standar,’’ imbuhnya.

Maryatin menjelaskan, penerima  pelatihan beda dengan penerima  bantuan. Pembinaan ini bagi  individu yang belum pernah  melakukan pelatihan. Sedangkan  penerima bantuan peralatan itu  harus berbentuk kelompok.  ‘’Satu kelompok pengolah dan  pemasar (poklasar),’’ tuturnya.

- Advertisement -

Di Lamongan, tercatat ada 139  poklasar. Tahun ini, ada lima  kelompok yang mengajukan  bantuan peralatan olahan.  ‘’Dari provinsi ada empat yang  dapat,’’ katanya. (sip/yan)

LAMONGAN, Radar Lamongan  – Anggaran pembinaan mutu dan  hasil perikanan Lamongan tahun  depan diperkirakan menurun.  Kabid Pengolahan dan Pe masaran  Hasil Perikanan Dinas Perikanan  Lamongan, Maryatin, menuturkan,  tiap tahun sebelumnya,  dinasnya mendapat anggaran  pembinaan bagi hasil usaha  pengolah dan pemasar pemula  Rp 50 juta.

‘’Untuk tahun depan Rp 30  juta, ini masih terus ada perubahan,’’  katanya.

Dia menjelaskan, pelatihan  pembinaan mutu diperuntutkan  pengelola pemula. Tujuannya,  pengolah pemula bisa menge tahui  lebih detail tentang cara berwirausaha.  Termasuk pengurusan  PIRT. ‘’Bisa mengurus perizinan  lainnya dan belajar cara pengemasan  hasil olahan,’’ ujarnya.

Selama ini, peserta pelatihan  cenderung paling banyak  perempuan. Dari pelatihan,  diharapkan bisa memasarkan  hasil olahan. ‘’Dengan mutu  sesuai standar,’’ imbuhnya.

Maryatin menjelaskan, penerima  pelatihan beda dengan penerima  bantuan. Pembinaan ini bagi  individu yang belum pernah  melakukan pelatihan. Sedangkan  penerima bantuan peralatan itu  harus berbentuk kelompok.  ‘’Satu kelompok pengolah dan  pemasar (poklasar),’’ tuturnya.

- Advertisement -

Di Lamongan, tercatat ada 139  poklasar. Tahun ini, ada lima  kelompok yang mengajukan  bantuan peralatan olahan.  ‘’Dari provinsi ada empat yang  dapat,’’ katanya. (sip/yan)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Lebih Suka Belajar Bersama

Terus Bersinergi dengan Media


/