LAMONGAN, Radar Lamongan – Sejumlah celah masih kelihatan di tim Persela Lamongan. Kegagalan mencuri poin di kandang FC Bekasi City Senin lalu menunjukkan tidak konsistennya permainan tim berjuluk Laskar Joko Tingkir.
Penambahan darah segar menjadi salah satu opsi untuk menambal kekurangan yang terlihat di awal kompetisi Liga 2. Namun, rata – rata pemain berkualitas sudah terikat klub profesional. Sehingga, Persela hanya bisa mencari klub Liga 1 yang hendak ‘’cuci gudang’’ pemainnya.
Manajer Persela, Fariz Julinar Maurisal, mengatakan, opsi pinjam pemain pasti ada. Namun, dia merasa pinjam pemain ketika kompetisi sudah berjalan, bukan perkara mudah. Apalagi, mendapatkan dari pemain liga 1, yang rata-rata memiliki jadwal pertandingan padat. “Kita sudah melakukan komunikasi dengan pemain dan berusaha menyurati klub tapi masih belum ada kesepakatan,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Menurut Fariz, pendaftaran Liga 2 ditutup 9 September. Ada waktu satu minggu. Persela membutuhkan 4 pemain lagi untuk ditempatkan di posisi striker dan stoper. Pemain terakhir yang diikat Risyad.
“Kita masih terus mengevaluasi, bisa saja pemain tergeser dari yang trial atau pinjam nanti,” terang pengusaha kopi tersebut.
Sementara itu, asisten pelatih Persela, Ragil Sudirman, menjelaskan, jajaran pelatih terus memaksimalkan persiapan menjelang laga home menjamu Persikab Bandung Minggu malam (4/9).
Program latihan sudah dijalani sejak Rabu sore sudah. Evaluasi dari laga perdana sudah disampaikan pelatih kepala. Menurut Ragil, evaluasi itu untuk memperbaiki permainan di laga selanjutnya. Harapannya, komunikasi antarpemain bisa ditingkatkan supaya permainan sesuai strategi yang diberikan tim pelatih. Sehingga, Persela bisa meraih kemenangan.
“Kami tim pelatih selalu menyampaikan ke pemain untuk tidak mengulangi kesalahan,” ujarnya. (rka/yan)
