25.6 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Terdeteksi 10 Ribu Pemilih Meninggal

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Pencocokan dan penelitian (coklit) data calon pemilih pada pemilu tahun depan masih berjalan. Kini, panita pemutakhiran data pemilih (pantarlih) sudah mencapai 50 persen. Petugas menemukan sejumlah pembaharuan data pemilih. Sementara, terdata sebanyak 10  ribu pemilih meninggal dunia.

 

Ketua Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Lamongan, Mahrus Ali membenarkan ditemukan sekitar 10 ribu pemilih yang meninggal. Namun, diakuinya, data tersebut masih bisa berubah. Sebab, pergerakan data masih terus terjadi, seiring dengan proses coklit yang masih berjalan.

 

‘’Akan kita progress setiap hari mengenai perkembangan dari teman-teman di lapangan untuk capaiannya,’’ tutur kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (1/3).

- Advertisement -

 

Meski begitu, menurut Mahrus, data pemilih meninggal diimbangi dengan data pemilih baru. Artinya, diperkirakan jumlah pemilih tidak akan berkurang banyak. ‘’Kita pantau secara online, maupun secara langsung di lapangan melalui monitoring,’’ ucap Mahrus.

 

Mahrus mengingatkan kepada petugas di lapangan agar bersikap santun saat berhadapan dengan masyarakat. Terdapat sejumlah permasalahan di lapangan. Namun, diakuinya, kendala tersebut bukan hal krusial.

 

Salah satunya, sejumlah masyarakat tidak bisa ditemui, karena ada pekerjaan di luar kota. Ketika belum bisa menemui, maka petugas disarankan berkoordinasi dengan RT/ RW setempat. Sehingga, bisa diketahui secara detail profil pemilih.

 

‘’Bisa disesuaikan untuk mendapatkan datanya,’’ ujar Mahrus.

 

Kendala lainnya yakni di wilayah banjir. Sehingga, mobilisasi petugas sedikit terhambat. Mahrus menuturkan, pihaknya sudah memetakan daerah banjir. Serta menyisir daerah yang bisa dilakukan coklit terlebih dulu.

 

‘’Tetap utamakan keselamatan dan kesehatan, dan jangan sampai melewati batas waktu yang ditentukan,’’ terangnya. (sip/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Pencocokan dan penelitian (coklit) data calon pemilih pada pemilu tahun depan masih berjalan. Kini, panita pemutakhiran data pemilih (pantarlih) sudah mencapai 50 persen. Petugas menemukan sejumlah pembaharuan data pemilih. Sementara, terdata sebanyak 10  ribu pemilih meninggal dunia.

 

Ketua Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Lamongan, Mahrus Ali membenarkan ditemukan sekitar 10 ribu pemilih yang meninggal. Namun, diakuinya, data tersebut masih bisa berubah. Sebab, pergerakan data masih terus terjadi, seiring dengan proses coklit yang masih berjalan.

 

‘’Akan kita progress setiap hari mengenai perkembangan dari teman-teman di lapangan untuk capaiannya,’’ tutur kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (1/3).

- Advertisement -

 

Meski begitu, menurut Mahrus, data pemilih meninggal diimbangi dengan data pemilih baru. Artinya, diperkirakan jumlah pemilih tidak akan berkurang banyak. ‘’Kita pantau secara online, maupun secara langsung di lapangan melalui monitoring,’’ ucap Mahrus.

 

Mahrus mengingatkan kepada petugas di lapangan agar bersikap santun saat berhadapan dengan masyarakat. Terdapat sejumlah permasalahan di lapangan. Namun, diakuinya, kendala tersebut bukan hal krusial.

 

Salah satunya, sejumlah masyarakat tidak bisa ditemui, karena ada pekerjaan di luar kota. Ketika belum bisa menemui, maka petugas disarankan berkoordinasi dengan RT/ RW setempat. Sehingga, bisa diketahui secara detail profil pemilih.

 

‘’Bisa disesuaikan untuk mendapatkan datanya,’’ ujar Mahrus.

 

Kendala lainnya yakni di wilayah banjir. Sehingga, mobilisasi petugas sedikit terhambat. Mahrus menuturkan, pihaknya sudah memetakan daerah banjir. Serta menyisir daerah yang bisa dilakukan coklit terlebih dulu.

 

‘’Tetap utamakan keselamatan dan kesehatan, dan jangan sampai melewati batas waktu yang ditentukan,’’ terangnya. (sip/ind)

Artikel Terkait

Most Read

PPP Lobi Parpol Satu Kursi

Arisan Bodong Rugikan Korban Rp 1 Miliar

Perempuan Penjaga Budaya Samin

Predator Anak Berkeliaran

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/