BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pemerintah pusat mengizinkan masyarakat mudik Lebaran. Syaratnya sudah mendapat vaksin dosis pertama, kedua, hingga ketiga atau booster. Namun, kenyataannya di Bojonegoro capaian vaksin booster masih rendah yakni 6,23 persen atau 63.886 orang.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bojongoro Triguno Sudjono Prio mengatakan, bahwa berdasar data capaian vaksin booster tergolong lambat. Data pada 14 Maret lalu capaiannya 4,69 persen, sedangkan pada Senin (28/3) capaiannya 6,23 persen.
“Kami mengimbau agar masyarakat segera mendapatkan vaksin booster di puskesmas terdekat,” terang Triguno.
Adapun tren kasus aktif Covid-19 alami penurunan signifikan. Saat ini, jumlah kasus aktif di Bojonegoro tersisa 14 kasus. Berdasar asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Bojonegoro statusnya sudah level satu.
Sementara berdasar Inmendagri Nomor 18 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatsan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Wilayah Jawa dan Bali, status PPKM di Bojonegoro masih level dua.
Inmendagri itu berlaku mulai 22 Maret hingga 4 April mendatang.
Terpisah, Kabag Ops Polres Bojoengoro Kompol Yusis Budi Krismanto menyampaikan, upaya akselarasi capaian vaksinasi mulai dosis pertama, kedua, dan ketiga terus dilakukan. Gerai vaksinasi dibuka di tingkat jajaran polsek.
Dia menambahkan, guna menghadapi bulan suci Ramadan tentu akan banyak kegiatan melibatkan masyarakat jumlah besar. Sehingga perlunya vaksinasi Covid-19, terkhusus dosis ketiga alias booster.
“Karena itu, kami mengingatkan seluruh warga yang belum divaksin agar segera menerima dosis ketiga atau booster,” pungkasnya. (bgs/rij)