26 C
Bojonegoro
Sunday, May 28, 2023

Tampilkan Ragam Seni dan Sejarah Jonegaran

Sekolah Garda Depan Uri-Uri Budaya

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Sekolah atau lembaga pendidikan menjadi garda depan memperteguh kebudayaan Bojonegoro. Sekolah mengajak siswa uri-uri budaya, salah satunya melalui peran serta pawai budaya mengangkat tema-tema seni, budaya, dan sejarah berlangsung kemarin (29/8).

 

Pawai budaya kental budaya Jonegaran (sebutan Bojonegoro) meliputi tayub, ruwatan, hingga gropyokan ikan. Juga tokoh-tokoh berserajah di Bojonegoro, seperti Ki Andong Sari dan Laskar Angling Dharma.

 

Perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS SMP Zaini mengatakan, berbagai budaya adiluhur Bojonegoro diangkat dalam pawai budaya. Juga tradisi dan sejarah lekat dalam masyarakat. “Salah satunya tradisi gropyokan iwak di Padangan,” jelasnya.

- Advertisement -

 

Zaini menjelaskan, pawai budaya bisa menjadi sarana menampilkan budaya, tradisi, hingga sejarah. Tentu dengan uri-uri budaya bisa melestarikannya.

 

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bojonegoro Ali Fatikin mengatakan budaya merupakan hasil karya, rasa, cipta suatu masyarakat. Tentu budaya itu diwariskan ke generasi berikutnya. “Generasi selanjutnya memiliki kewajiban mengenal dan melestarikannya,” terangnya.

 

Menurut Ali, pawai budaya menjadi pendidikan bagus bagi siswa dan generasi muda. Tentu untuk mengenal budaya dan menghayatinya agar peduli. Budaya sebagai identitas suatu masyarakat atau bangsa. Sehingga ketika lupa budaya akan tercerabut identitasnya.

 

Kepala SMPN 5 Bojonegoro Zamroni mengatakan, pawai budaya sebagai sarana meletasrikan budaya Bojonegoro. Sekolahnya mengangkat teman ruwatan. Kepala MIN 1 Bojonegoro Ali Mujahidin mengatakan, madrasahnya mengangkat tema budaya tayub prosesi pengantin Jawa sebagai bentuk penghormatan pada tamu. (irv/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Sekolah atau lembaga pendidikan menjadi garda depan memperteguh kebudayaan Bojonegoro. Sekolah mengajak siswa uri-uri budaya, salah satunya melalui peran serta pawai budaya mengangkat tema-tema seni, budaya, dan sejarah berlangsung kemarin (29/8).

 

Pawai budaya kental budaya Jonegaran (sebutan Bojonegoro) meliputi tayub, ruwatan, hingga gropyokan ikan. Juga tokoh-tokoh berserajah di Bojonegoro, seperti Ki Andong Sari dan Laskar Angling Dharma.

 

Perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS SMP Zaini mengatakan, berbagai budaya adiluhur Bojonegoro diangkat dalam pawai budaya. Juga tradisi dan sejarah lekat dalam masyarakat. “Salah satunya tradisi gropyokan iwak di Padangan,” jelasnya.

- Advertisement -

 

Zaini menjelaskan, pawai budaya bisa menjadi sarana menampilkan budaya, tradisi, hingga sejarah. Tentu dengan uri-uri budaya bisa melestarikannya.

 

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bojonegoro Ali Fatikin mengatakan budaya merupakan hasil karya, rasa, cipta suatu masyarakat. Tentu budaya itu diwariskan ke generasi berikutnya. “Generasi selanjutnya memiliki kewajiban mengenal dan melestarikannya,” terangnya.

 

Menurut Ali, pawai budaya menjadi pendidikan bagus bagi siswa dan generasi muda. Tentu untuk mengenal budaya dan menghayatinya agar peduli. Budaya sebagai identitas suatu masyarakat atau bangsa. Sehingga ketika lupa budaya akan tercerabut identitasnya.

 

Kepala SMPN 5 Bojonegoro Zamroni mengatakan, pawai budaya sebagai sarana meletasrikan budaya Bojonegoro. Sekolahnya mengangkat teman ruwatan. Kepala MIN 1 Bojonegoro Ali Mujahidin mengatakan, madrasahnya mengangkat tema budaya tayub prosesi pengantin Jawa sebagai bentuk penghormatan pada tamu. (irv/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/