MENUTUP PANDANGAN: Tebu tebal di Jalan Bojonegoro-Babat, persisnya di Mejuwet, Kecamatan Sumberejo. (YUAN EDO/RDR.BJN)
- Advertisement -
BOJONEGORO,Radar Bojonegoro – Debu tebal mengganggu pengendara saat melintas di kawasan Mejuwet Kecamatan Sumberejo. Debu-debu itu dari material proyek pelebaran jalan Balen-Baureno. Kontraktor diminta kerap kali menyiram jalan agar debu tidak mengganggu pengendara.
Pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, Kamis (27/10) debu cukup pekat. Para siswa turun dari mobil penumpang umum (MPU) tampak menutup mata karena debu. Pengendara juga harus melambatkan laju karena debu cukup mengganggu. Untuk mengurangi debu beterbangan di jalan, warga kawasan Mejuwet ada yang membasahi jalan dengan air seadanya dengan ember. Juga, kontraktor memakai truk air menyirami jalan.
Selain debu, pelebaran jalan nasional itu kerap kali terjadi macet di sepanjang Kecamatan Sumberrejo. Terpaksa jalan dilakukan buka tutup (contraflow) dan pengendara bergantian melintas. Sistem contraflow diterapkan di Mejuwet, mulai dari SDN Mejuwet 1 hingga pasar desa.
Ilmanuddin pelaksana proyek PT Surya Mataram Sakti mengatakan, proyek ditargetkan selesai akhir Desember. Diterapkan sistem contraflow atau buka tutup lalu lintas dan pengendara bergantian melintas. Sebagian badan jalan ditutup ruang pekerjaan konstruksi dan alat berat.
Di Kecamatan Sumberrejo, kemacetan terjadi di area RSUD Sumberrejo. Kemacetan mulai perempatan Pasar Sumberrejo hingga Pasar Hewan Balen. Pengguna jalan berebut ruang dengan pekerja konstruksi dan alat berat.
Doni salah satu warga membantu pengaturan buka-tutup jalan mengatakan, sistem contraflow diterapkan mulai 08.00 hingga 20.00. ia menyarankan pengguna berkendara hati-hati. Selain jalan tidak rata, juga berdebu. Warga setempat menyebutkan, puncak kemacetan terjadi ketika sore. Sekitar pukul 3 hingga 5 sore. (edo/rij)
BOJONEGORO,Radar Bojonegoro – Debu tebal mengganggu pengendara saat melintas di kawasan Mejuwet Kecamatan Sumberejo. Debu-debu itu dari material proyek pelebaran jalan Balen-Baureno. Kontraktor diminta kerap kali menyiram jalan agar debu tidak mengganggu pengendara.
Pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, Kamis (27/10) debu cukup pekat. Para siswa turun dari mobil penumpang umum (MPU) tampak menutup mata karena debu. Pengendara juga harus melambatkan laju karena debu cukup mengganggu. Untuk mengurangi debu beterbangan di jalan, warga kawasan Mejuwet ada yang membasahi jalan dengan air seadanya dengan ember. Juga, kontraktor memakai truk air menyirami jalan.
Selain debu, pelebaran jalan nasional itu kerap kali terjadi macet di sepanjang Kecamatan Sumberrejo. Terpaksa jalan dilakukan buka tutup (contraflow) dan pengendara bergantian melintas. Sistem contraflow diterapkan di Mejuwet, mulai dari SDN Mejuwet 1 hingga pasar desa.
Ilmanuddin pelaksana proyek PT Surya Mataram Sakti mengatakan, proyek ditargetkan selesai akhir Desember. Diterapkan sistem contraflow atau buka tutup lalu lintas dan pengendara bergantian melintas. Sebagian badan jalan ditutup ruang pekerjaan konstruksi dan alat berat.
Di Kecamatan Sumberrejo, kemacetan terjadi di area RSUD Sumberrejo. Kemacetan mulai perempatan Pasar Sumberrejo hingga Pasar Hewan Balen. Pengguna jalan berebut ruang dengan pekerja konstruksi dan alat berat.
Doni salah satu warga membantu pengaturan buka-tutup jalan mengatakan, sistem contraflow diterapkan mulai 08.00 hingga 20.00. ia menyarankan pengguna berkendara hati-hati. Selain jalan tidak rata, juga berdebu. Warga setempat menyebutkan, puncak kemacetan terjadi ketika sore. Sekitar pukul 3 hingga 5 sore. (edo/rij)