31.2 C
Bojonegoro
Wednesday, June 7, 2023

Selama Ramadan, Jumlah Pengemis Melonjak

- Advertisement -

Radar Tuban – Selama Ramadan, jumlah pengemis yang beroperasi di kawasan perkotaan Tuban meningkat drastis. Mereka mangkal di tempat-tempat keramaian. Salah satunya jalan protokol yang dipenuhi penjual takjil.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos dan P3A) Tuban Minto Ichtiar mengatakan, selama bulan suci, institusinya yang menggandeng satpol PP berhasil menertibkan sepuluh gelandangan dan pengemis (gepeng) di sejumlah titik keramaian.

Mereka, kata Minto, tidak hanya dari Tuban. Sebagian dari luar daerah. Setelah didata, lanjut dia, sepuluh gepeng hasil penjaringan tersebut ditampung di Rumah Perlindungan Sosial (RPS) selama 3 hingga 14 hari. Setelah dibina, mereka dipulangkan. ‘’Setelah setelah dipulangkan, banyak yang kembali mengemis,’’ ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ana Zubaidah, konselor RPS mengatakan, selama Ramadan jumlah pengemis jauh lebih banyak dibanding hari-hari biasa. Kalau pada hari biasa sebagian besar mangkal di kompleks wisata religi makam Sunan Bonang, selama Ramadan, gepeng beroperasi di perkampungan dan tempat-tempat keramaian.

Dia menyampaikan, para gepeng yang beberapa kali tertangkap akan dilimpahkan ke panti dinas sosial milik Provinsi Jatim di wilayah Madiun, Pasuruan, dan Sidoarjo. Lama rehabilitasi selama enam bulan. Setelah memiliki keterampilan, mereka diberikan bantuan permodalan untuk mengembangkan usahanya.

- Advertisement -

Hasilnya, kata Ana, banyak gepeng yang tidak kembali ke jalan dan menekuni keterampilan yang dikuasai. Dia mengungkapkan, berdasarkan data hasil penjaringan, angka gepeng di Tuban cenderung meningkat. Kalau 2019 tercatat 31 orang, mulai 2020 hingga Maret 2021 bertambah menjadi 45 orang.

Radar Tuban – Selama Ramadan, jumlah pengemis yang beroperasi di kawasan perkotaan Tuban meningkat drastis. Mereka mangkal di tempat-tempat keramaian. Salah satunya jalan protokol yang dipenuhi penjual takjil.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos dan P3A) Tuban Minto Ichtiar mengatakan, selama bulan suci, institusinya yang menggandeng satpol PP berhasil menertibkan sepuluh gelandangan dan pengemis (gepeng) di sejumlah titik keramaian.

Mereka, kata Minto, tidak hanya dari Tuban. Sebagian dari luar daerah. Setelah didata, lanjut dia, sepuluh gepeng hasil penjaringan tersebut ditampung di Rumah Perlindungan Sosial (RPS) selama 3 hingga 14 hari. Setelah dibina, mereka dipulangkan. ‘’Setelah setelah dipulangkan, banyak yang kembali mengemis,’’ ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ana Zubaidah, konselor RPS mengatakan, selama Ramadan jumlah pengemis jauh lebih banyak dibanding hari-hari biasa. Kalau pada hari biasa sebagian besar mangkal di kompleks wisata religi makam Sunan Bonang, selama Ramadan, gepeng beroperasi di perkampungan dan tempat-tempat keramaian.

Dia menyampaikan, para gepeng yang beberapa kali tertangkap akan dilimpahkan ke panti dinas sosial milik Provinsi Jatim di wilayah Madiun, Pasuruan, dan Sidoarjo. Lama rehabilitasi selama enam bulan. Setelah memiliki keterampilan, mereka diberikan bantuan permodalan untuk mengembangkan usahanya.

- Advertisement -

Hasilnya, kata Ana, banyak gepeng yang tidak kembali ke jalan dan menekuni keterampilan yang dikuasai. Dia mengungkapkan, berdasarkan data hasil penjaringan, angka gepeng di Tuban cenderung meningkat. Kalau 2019 tercatat 31 orang, mulai 2020 hingga Maret 2021 bertambah menjadi 45 orang.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/