H. Setiajit, SH, MM mampu menyatukan semua elemen masyarakat di Tuban. Kali ini, kalangan santri yang dirangkulnya. Tadi malam (28/2), ribuan jamaah disatukan dalam sebuah forum akbar bertitel Pengajian Akbar Berhadiah Umrah di lapangan Desa/Kecamatan Bangilan. Majelis taklim tersebut digelar dalam rangka memperingati Harlah ke-94 Nahdlatul Ulama (NU).
Sebelumnya, kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Jawa Timur itu menyatukan ribuan generasi milenial pada Ngopi Bareng di Kafe Mamahku Tuban, Sabtu (22/2). Hiburannya penyanyi solo akustik Tri Suaka.
Sementara untuk kalangan pecinta goyang di Tuban, dia tiga kali menghadirkan orkes melayu Adella. Yakni, di lapangan Atas Angin, Semanding; Lapangan Bahagia, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel; dan lapangan Desa/Kecamatan Tambakboyo.
Bangilan adalah basis nahdliyin pertama yang dipilih untuk penyelenggaraan Pengajian Akbar Berhadiah Umrah tersebut. Pengajian serupa kedua diagendakan digelar di Semanding (20/3), Widang, dan Palang.
Sesuai titel pengajian, di setiap majelis taklim tersebut, Setiajit mengundi dua jamaah yang beruntung untuk mengikuti umrah gratis. Berarti dalam 4 pengajian tersebut, terpilih 8 jamaah untuk berangkat ke Tanah Suci. Ulama khos yang diagendakan mengisi empat pengajian tersebut, dua di antaranya, Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar dan KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq).
Dalam sambutan pengajian, Setiajit yang tadi malam mengenakan batik hijau dan bercelana hitam mengatakan, masyarakat Tuban memiliki latar belakang beragam. ‘’Semua kita rangkul. Kita sapa semua masyarakat, karena Tuban memang milik bersama,’’ katanya.
Di hadapan ribuan jamaah, mantan kepala Dinas Tenaga KERJA DAN Transmigrasi Provinsi Jatim itu juga mengatakan, akan berusaha menjawab keluhan dan harapan masyarakat Tuban.
Ketika pentas musik digelar, kalangan santri dan jamaah pengajian meminta ada pengajian. ‘’Selama kita bisa, kita upayakan untuk memenuhi harapan tersebut. Karena Tuban butuh kerja sama semua golongan untuk maju. Mari kita bekerja keras dan membangun bersama Tuban ini agar menjadi maju, unggul dan sejahtera. Tuban adalah milik bersama,’’ tegasnya.
Pengajian Akbar Berhadiah Umrah tersebut pembicaranya KH Basri Mustofa. Sebelumnya, jamaah pengajian diajak melantunkan gema salawat yang diiringi Jagat Sholawat Mangkunegaran. Pengajian tersebut ditutup doa Pengasuh Nurussalam, Gomang, Singgahan KH Kanjeng Pangeran Panji Noer Nasroh Hadiningrat.
Semua Kita Rangkul karena Tuban Milik Bersama

H. Setiajit, SH, MM mampu menyatukan semua elemen masyarakat di Tuban. Kali ini, kalangan santri yang dirangkulnya. Tadi malam (28/2), ribuan jamaah disatukan dalam sebuah forum akbar bertitel Pengajian Akbar Berhadiah Umrah di lapangan Desa/Kecamatan Bangilan. Majelis taklim tersebut digelar dalam rangka memperingati Harlah ke-94 Nahdlatul Ulama (NU).
Sebelumnya, kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Jawa Timur itu menyatukan ribuan generasi milenial pada Ngopi Bareng di Kafe Mamahku Tuban, Sabtu (22/2). Hiburannya penyanyi solo akustik Tri Suaka.
Sementara untuk kalangan pecinta goyang di Tuban, dia tiga kali menghadirkan orkes melayu Adella. Yakni, di lapangan Atas Angin, Semanding; Lapangan Bahagia, Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel; dan lapangan Desa/Kecamatan Tambakboyo.
Bangilan adalah basis nahdliyin pertama yang dipilih untuk penyelenggaraan Pengajian Akbar Berhadiah Umrah tersebut. Pengajian serupa kedua diagendakan digelar di Semanding (20/3), Widang, dan Palang.
Sesuai titel pengajian, di setiap majelis taklim tersebut, Setiajit mengundi dua jamaah yang beruntung untuk mengikuti umrah gratis. Berarti dalam 4 pengajian tersebut, terpilih 8 jamaah untuk berangkat ke Tanah Suci. Ulama khos yang diagendakan mengisi empat pengajian tersebut, dua di antaranya, Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar dan KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq).
Dalam sambutan pengajian, Setiajit yang tadi malam mengenakan batik hijau dan bercelana hitam mengatakan, masyarakat Tuban memiliki latar belakang beragam. ‘’Semua kita rangkul. Kita sapa semua masyarakat, karena Tuban memang milik bersama,’’ katanya.
Di hadapan ribuan jamaah, mantan kepala Dinas Tenaga KERJA DAN Transmigrasi Provinsi Jatim itu juga mengatakan, akan berusaha menjawab keluhan dan harapan masyarakat Tuban.
Ketika pentas musik digelar, kalangan santri dan jamaah pengajian meminta ada pengajian. ‘’Selama kita bisa, kita upayakan untuk memenuhi harapan tersebut. Karena Tuban butuh kerja sama semua golongan untuk maju. Mari kita bekerja keras dan membangun bersama Tuban ini agar menjadi maju, unggul dan sejahtera. Tuban adalah milik bersama,’’ tegasnya.
Pengajian Akbar Berhadiah Umrah tersebut pembicaranya KH Basri Mustofa. Sebelumnya, jamaah pengajian diajak melantunkan gema salawat yang diiringi Jagat Sholawat Mangkunegaran. Pengajian tersebut ditutup doa Pengasuh Nurussalam, Gomang, Singgahan KH Kanjeng Pangeran Panji Noer Nasroh Hadiningrat.