BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Ratusan mahasiswa mulai berebut beasiswa. Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro mencatat, hingga kemarin (28/1) sudah ada 248 mahasiswa mengajukan beasiswa bersumber dari APBD Bojonegoro itu. DPRD mengingatkan agar disdik terus menggenjot serapan program itu.
Sekretaris Disdik Bojonegoro Suyanto mengatakan, ada tiga jenis beasiswa dikelola instansinya. Yakni, beasiswa scientist, satu desa dua sarjana, dan beasiswa bantuan akhir. Semua beasiswa bisa diakses oleh mahasiswa asal Bojonegoro. Baik kuliah di kampus Bojonegoro maupun perguruan tinggi di luar daerah.
Mahasiswa luar daerah bisa mengakses baesiswa itu yang kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Sedangkan mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) belum bisa. Mahasiswa PTS bisa akses adalah dari kampus lokal Bojonegoro.
Suyanto menjelaskan, beasiswa scientist dan satu desa dua sarjana hingga kini sudah ada 123 mahasiswa yang mendaftar. Sedangkan beasiswa bantuan tugas akhir ada 125 mahasiswa. ‘’Jumlah itu masih akan terus bertambah,’’ ujarnya.
Tahun ini disdik mengalokasikan anggaran sebesar Rp 34,6 miliar. Jumlah itu sedikit menurun dibanding alokasi tahun lalu yang mencapai Rp 39,5 miliar. Suyanto menjelaskan, tahun ini pihaknya menargetkan bisa menyerap total anggaran itu. Sehingga, semakin banyak mahasiswa yang terbantu dari program itu.
Sekretaris Komisi C DPRD Ahmad Supriyanto meminta disdik terus menggenjot sosialisasi program beasiswa itu. Sehingga, anggaran disediakan bisa terserap maksimal. ‘’Sehingga, tidak menjadi silpa seperti tahun lalu,’’ jelasnya.
Pri melanjutkan, tahun lalu anggaran beasiswa masih tersisa cukup banyak. Artinya, anggaran dialokasikan masih belum sepenuhnya bermanfaat untuk warga. Hal itu tentunya tidak diharapkan semua pihak. ‘’Kalau bisa tahun ini harus maksimal,’’ jelasnya.
Penerima beasiswa itu harus benar-benar memenuhi syarat dan terbuka. Disdik harus benar-benar melakukan verifikasi. Sehingga, program itu bisa tepat sasaran. ‘’Jadi, harus jelas siapa saja penerimanya,’’ jelasnya.