Radar Tuban – Puncak lonjakan wisatawan selama libur Natal dan tahun baru yang terjadi Sabtu (26/12) tidak merata di semua obyek. Berdasarkan data Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban, lonjakan pengunjung hanya terjadi di wisata pantai.
Selama ini pantai selalu jadi magnet pengunjung wisata luar kota, terutama dari Bojonegoro dan sekitarnya. Sementara wisata lain seperti Gua Akbar, Air Terjun Nglirip, Pemandian Nganget, dan wisata serupa tak terlihat ada peningkatan pengunjung.
Peningkatan pengunjung wisata diprediksi kembali terjadi saat pergantian tahun Jumat (1/1) dan Sabtu (2/1). Yang dikhawatirkan adalah tingginya kunjungan tak dibarengi dengan kesadaran pengunjung wisata terhadap protokol kesehatan.
Kepala Disparbudpora Tuban Sulistiyadi mengatakan lonjakan wisatawan belum terlihat pada hari pertama dan kedua libur Nataru Kamis dan Jumat (24-25 Desember). Wisatawan baru terlihat ramai pada Sabtu dan Minggu kemarin (27/12).
Hal yang sama diprediksi terjadi saat libur pergantian tahun. “Lonjakan wisatawan terjadi di wisata pantai, seperti Pantai Cemara dan Pantai Kelapa,” tutur dia kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Pejabat yang akrab disapa Didit ini mengatakan selama ini pantai selalu menjadi primadona wisatawan lokal dan luar kota. Maka dari itu, instansinya menyiapkan pos pantau khusus di tiga wisata pantai yang selalu mengalami lonjakan pengunjung. Yakni Pantai Boom (Tuban), Pantai Kelapa (Palang), dan Pantai Mangrove (Jenu).
“Kami turunkan tim internal untuk pengawasan di lokasi yang selalu ramai wisatawan,” ungkap dia. Selain dari internal dinas, penga wasan juga akan dibantu petugas kepolisian bersama Satgas Covid masing-masing kecamatan.
Mantan Camat Tuban ini lebih lanjut memastikan seluruh pengelola wisata sepakat untuk tidak menyelenggarakan acara apapun selama malam pergantian tahun. Selain wisata pantai, kata Didit, seluruh pengelola wisata sudah diimbau untuk tetap menaati protokol kesehatan.
Salah satunya dengan tidak menerima pengunjung lebih dari 50 persen kuota. Sesuai surat edaran bupati, pengawasan protokol kesehatan dan larangan kerumunan merupakan tanggung jawab bersama.
Masyarakat juga berperan penting dalam penanganan covid. Sehingga diharapkan ma syarakat untuk tetap di rumah selama Nataru. “Mengacu surat edaran, semua elemen terlibat untuk pengawasan Nataru, termasuk tim Satgas Kabupaten, Kecamatan, dan Desa,” terang dia.