BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Arus mudik Lebaran tahun ini tentu mengalami peningkatan, namun dipastikan masih aman dan lancar. Antisipasi tetap dilakukan karena potensi kemacetan masih terjadi. Terutama di pasar-pasar tumpah sepanjang jalur mudik di Bojonegoro.
“Sebagai antisipasi, akan dibentuk tim urai kemacetan di wilayah barat dan timur yang beranggotakan satlantas dan dishub,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Andik Sudjarwo kemarin (27/4).
Adapun potensi kemacetan perlu diantisipasi di enam titik pasar tumpah jalur Bojonegoro-Babat maupun Bojonegoro-Ngawi. Di antaranya pasar tradisional di Baureno, Sroyo, Sumberrjo, Kapas, Kalitidu, Purwosari, dan Ngraho.
Andik mengungkapkan, berdasar hasil survei Kementerian Perhubungan mudik Lebaran kali ini akan terjadi potensi pergerakan nasional sebanyak 31,6 persen atau 85,5 juta orang. Sedangkan moda ang paling banyak digunakan yakni mobil pribadi dan sepeda motor.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad mengatakan, potensi macet terjadi pada jam tertentu ketika pasar tradisional buka. Biasanya pembeli sampai meluber ke pinggir jalan. Sehingga tak jarang mengakibatkan arus lalu lintas tersendat.
Kondisi infrastruktur yang ada, lanjut Kapolres, di jalur mudik seperti jalan dan lampu penerangan cukup bagus yakni di atas 60 persen. “Hanya perlu diperkuat penjagaan di perlintasan kereta api sebidang. Pasar tumpah ada di jalur utama,” tegasnya.
Menurut Kapolres, pengamanan mudik tahun ini ditekankan agar mudik aman dan sehat. Pihaknya telah memetakan titik-titik rawan macet. Khususnya di perbatasan timur Bojonegoro yakni Kecamatan Baureno dan barat yakni Kecamatan Padangan.
“Disiapkan sekitar 200 personel gabungan instansi terkait.
Sementara titik pos yang diprioritaskan berada di daerah perbatasan seperti di Padangan dan Baureno, serta pos pelayanan di Terminal Rajekwesi,” ujar Kapolres. (bgs/rij)