BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Berdiri di tepi jalan sambil tangan menggerak-gerakkan uang baru dibungkus plastik. Mengaba-aba pada pengendara melintas sebagai jasa penukaran uang baru. Itulah deretan jasa penukaran uang baru di utara Alun-Alun Bojonegoro.
Sejak awal Ramadan sudah marak. Bahkan, makin ramai jelang Hari Raya Idulfitri ini. Cara penukaran di jalan-jalan ini menjadi jalan pintas, karena menukar di bank antre dan ada pembatasan untuk nasabah. “Selama sepekan ini lumayan bisa Rp 100 ribu sampai Rp 400 ribu per hari menukarkan uang baru,” tutur Budi salah satu jasa penukaran uang baru.
Budi mengatakan, baru memulai usahanya Ramadan tahun ini. Sejak awal Ramadan. Setidaknya ada satu sampai tiga orang menukar uang baru per hari. Biasanya, mendekati hari raya penukaran uang baru lebih ramai.
Hal senada dikatakan Darwin, sudah jalani usaha jasa penukaran uang baru sejak lima tahun lalu. Pria asal Medan itu mangkal di seputaran Alun-Alun Bojonegoro.
Menurutnya, Lebaran tahun ini masyarakat lebih banyak tukarkan uang baru pecahan Rp10 ribu. Tahun lalu, paling banyak dicari pecahan Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
“Biaya jasa penukaran uang baru satu bendel Rp 10.000. Sedangkan uang pecahan baru senilai Rp 75 ribu, dia menghargai Rp 90 ribu, alasannya karena masih langka,” tambah Darwin.
Darwin memastikan, penukaran uang baru itu dijamin asli. Masyarakat mau menukarkan uang baru bisa mengecek sendiri apabila tidak percaya. “Kalau memang uangnya palsu, saya setiap hari mangkal di sini (alun-alun),” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad menyampaikan belum ada laporan masyarakat terkait penipuan uang palsu. “Sejauh ini aman terkendali, kami senantiasa waspada. Anggota kepolisian dibantu Babinsa TNI melakukan pengamanan dengan tindakan preventif. Salah satunya pengawalan tertutup dari intel, maupun reskrim, dan patroli,” ujar Kapolres.
Menurutnya, dalam suasana ekonomi masih serbasulit seperti saat ini, pihaknya tidak membatasi masyarakat mencari tambahan uang menyambut Idulfitri. Namun, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan menjaga diri.
“Jangan sampai terjadi penipuan menukar uang tidak resmi. Kalau ragu, bisa tukar menukar uang baru ke perbankan resmi,” bebernya. (bgs/rij)