BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Kuota beasiswa rekognisi pembelajaran lampau (RPL) Desa strata satu (S-1) 2022 tidak terpenuhi. Dilanjutkan beasiswa S-2 tahun ini. Targetnya 320 kuota dengan uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp 11 juta.
Sasaran beasiswa jenjang S-2 tetap perangkat desa. Menggandeng dua kampus yakni Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Anggaran beasiswa tidak termasuk APBD 2023.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Muridan mengatakan, prodi S-2 meliputi sosiologi, sumber daya lingkungan dan pembangunan, ekonomi pertanian, agribisnis, dan perencanaan wilayah dan kota.
Sedangkan, UNS meliputi prodi penyuluhan pembangunan, agribisnis, sosiologi pendidikan, dan teknik sipil.
Sasaran RPL Desa jenjang S2 merupakan perangkat desa baik kepala desa, sekretaris desa, kepala urusan (kaur), kepala dusun (kasun), hingga anggota badan pemusyawaratan desa (BPD) selesai menempuh pendidikan S-1.
‘’Ada perbedaan anggaran UKT jenjang S1 dengan S2. Kalau S-1 Rp 5,4 juta, untuk S2 sebesar Rp 11 juta,” ujarnya.
Kabid Pembangunan dan Kerja Sama Desa (PKD) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro Eva Budiarto berharap biaya UKT tersebut include pendaftaran dan wisuda. ‘’Biasanya ada syarat kelulusan tes bahasa Inggris berbayar. Ditanggung mahasiswa itu sendiri,” imbuhnya.
Dia mengatakan, anggaran RPL Desa jenjang S2 tahap pengajuan. Belum termasuk anggaran APBD 2023 karena anggaran terbatas. Diusulkan antara masuk perubahan APBD (P-APBD) dan corporate social responsibilty atau CSR. (yna/rij)