- Advertisement -
’’Balai desa saja menggunakan tiga wifi. Antisipasi bila satu wifi tidak berfungsi.”
Kasmani, Kades Kalangan
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Warga Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, masih sulit mengakses internet. Sinyal internet dari provider belum masuk. Desa berbatasan dengan Kabupaten Ngawi tersebut, hanya mengandalkan jaringan wifi.
Warga berharap ada pendirian base transceiver station (BTS) atau pemancar seluler agar komunikasi lancar. Sebab, ingin menjadi desa mandiri terhalang minimnya jaringan telekomunikasi. ‘’Kuota internet hanya bisa digunakan bila keluar desa,” kata Kepala Desa (Kades) Kalangan Kasmani.
Kasmani mengatakan, untuk menjadi desa mandiri membutuhkan jaringan telekomunikasi nirkabel menunjang pembuatan adminduk agar bisa melayani pembuatan e-KTP.
- Advertisement -
Kasmani menceritakan, susahnya mencari sinyal hingga menempuh 2 kilometer (km) dari balai desa agar tersambung koneksi. ‘’Balai desa saja menggunakan tiga wifi. Antisipasi bila satu wifi tidak berfungsi,” bebernya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bojonegoro Nanang Dwi Cahyono mengatakan, belum ada informasi terkait program pengadaan BTS di Desa Kalangan hingga kemarin (27/2). Dia menyarankan menghubungi kominfo provinsi. (yna/rij)
’’Balai desa saja menggunakan tiga wifi. Antisipasi bila satu wifi tidak berfungsi.”
Kasmani, Kades Kalangan
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Warga Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, masih sulit mengakses internet. Sinyal internet dari provider belum masuk. Desa berbatasan dengan Kabupaten Ngawi tersebut, hanya mengandalkan jaringan wifi.
Warga berharap ada pendirian base transceiver station (BTS) atau pemancar seluler agar komunikasi lancar. Sebab, ingin menjadi desa mandiri terhalang minimnya jaringan telekomunikasi. ‘’Kuota internet hanya bisa digunakan bila keluar desa,” kata Kepala Desa (Kades) Kalangan Kasmani.
Kasmani mengatakan, untuk menjadi desa mandiri membutuhkan jaringan telekomunikasi nirkabel menunjang pembuatan adminduk agar bisa melayani pembuatan e-KTP.
- Advertisement -
Kasmani menceritakan, susahnya mencari sinyal hingga menempuh 2 kilometer (km) dari balai desa agar tersambung koneksi. ‘’Balai desa saja menggunakan tiga wifi. Antisipasi bila satu wifi tidak berfungsi,” bebernya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bojonegoro Nanang Dwi Cahyono mengatakan, belum ada informasi terkait program pengadaan BTS di Desa Kalangan hingga kemarin (27/2). Dia menyarankan menghubungi kominfo provinsi. (yna/rij)