23.8 C
Bojonegoro
Friday, June 9, 2023

Perlu Akomodir Pembangunan Inklusif di Kecamatan

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pembangunan inklusif dan program pengembangan bagi penyandang disabilitas diharapkan juga merata di kecamatan pelosok. Bisa merambah kawasan sekitar agar tidak terkonsentrasi di perkotaan. Tentu, diperlukan koordinator di setiap kecamatan.
Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bojonegoro Tahir mengatakan, saat ini berbagai program bantuan disalurkan kepada para penyandang disabilitas. Salah satunya pelatihan mengembangkan ekonomi. “Diberikan pelatihan produk UMKM dan bantuan dari pemkab untuk perkembangan disabilitas,” tuturnya kemarin (26/11).
Upaya ini agar tidak terkonsentrasi di perkotaan dan dirasakan penyandang disabilitas yang lain. Tahir menjelaskan, saat ini baru mempunyai koordinator di sembilan kecamatan. Sehingga yang berada di pelosok juga dapat diakomodir kebutuhan dan dikembangkan potensinya.
“Jadi mereka berada di daerah pelosok bisa difasilitasi sesuai kemampuannya,” terangnya.
Menurut Tahir, untuk menjangkau disabilitas belum terdata dan terakomodir kebutuhan, bisa disinergikan dengan pemerintah desa. Terutama saat ada musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Namun tidak menutup kemungkinan bisa melalui perkumpulannya.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Bojonegoro Gatot Rian Eko Prabowo menjelaskan, disabilitas akan mendapat apresiasi khusus jika mengembangkan perekonomian. Untuk itu mendorong para disabilitas untuk berkarya.
“Apresiasi nantinya berwujud memberikan kemudahan akses pemasaran memanfaatkan jaringan,” terangnya.
Menurut Gatot, penjangkauan penyandang disabilitas di wilayah yang jauh dari perkotaan tentu diperlukan. Agar stimulus dan program diberikan bisa merata.  Potensi dan kebutuhan dapat diakomodir dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah. (luk)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pembangunan inklusif dan program pengembangan bagi penyandang disabilitas diharapkan juga merata di kecamatan pelosok. Bisa merambah kawasan sekitar agar tidak terkonsentrasi di perkotaan. Tentu, diperlukan koordinator di setiap kecamatan.
Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bojonegoro Tahir mengatakan, saat ini berbagai program bantuan disalurkan kepada para penyandang disabilitas. Salah satunya pelatihan mengembangkan ekonomi. “Diberikan pelatihan produk UMKM dan bantuan dari pemkab untuk perkembangan disabilitas,” tuturnya kemarin (26/11).
Upaya ini agar tidak terkonsentrasi di perkotaan dan dirasakan penyandang disabilitas yang lain. Tahir menjelaskan, saat ini baru mempunyai koordinator di sembilan kecamatan. Sehingga yang berada di pelosok juga dapat diakomodir kebutuhan dan dikembangkan potensinya.
“Jadi mereka berada di daerah pelosok bisa difasilitasi sesuai kemampuannya,” terangnya.
Menurut Tahir, untuk menjangkau disabilitas belum terdata dan terakomodir kebutuhan, bisa disinergikan dengan pemerintah desa. Terutama saat ada musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Namun tidak menutup kemungkinan bisa melalui perkumpulannya.
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Bojonegoro Gatot Rian Eko Prabowo menjelaskan, disabilitas akan mendapat apresiasi khusus jika mengembangkan perekonomian. Untuk itu mendorong para disabilitas untuk berkarya.
“Apresiasi nantinya berwujud memberikan kemudahan akses pemasaran memanfaatkan jaringan,” terangnya.
Menurut Gatot, penjangkauan penyandang disabilitas di wilayah yang jauh dari perkotaan tentu diperlukan. Agar stimulus dan program diberikan bisa merata.  Potensi dan kebutuhan dapat diakomodir dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah. (luk)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/