27.4 C
Bojonegoro
Wednesday, June 7, 2023

Butuh Edukasi, Peternak di Bojonegoro Takut Sapinya Divaksin

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak mendapat tantangan. Terdapat peternak yang takut sapinya divaksin. Peternak tidak memperbolehkan sapinya disuntik karena takut terjadi sesuatu. Ketakutan peternak perlu diredakan melalui edukasi manfaat vaksinasi PMK.

 

Kepala Desa (Kades) Mojodelik, Kecamatan Gayam Yuntik Rahayu mengatakan, ada peternak takut sapinya disuntik vaksin. Bahkan tidak memperbolehkan ternak divaksin. Namun jumlahnya tidak banyak. “Lebih banyak yang mau,” ungkapnya kemarin (26/7).

 

Yuntik menjelaskan, wawasan masyarakat desa terkait vaksin masih kurang.

- Advertisement -

Sehingga takut setelah disuntik justru sapinya sakit. Di desanya sudah mendapat vaksin dosis pertama sekitar 400 vaksin. Sedangkan dosis kedua belum dilakukan. Vaksinasi ternak membantu pencegahan dari PMK agar ternak lebih kebal dari penularan wabah dan tidak mudah sakit.

 

Maryanto ketua Kelompok Ternak Desa Jono, Kecamatan Temayang mengatakan, terdapat peternak di luar anggota kelompok takut sapinya divaksin. Mereka takut ternaknya justru tertular PMK. Bahkan, sudah diberikan penjelasan, namun tetap tidak mau ternaknya divaksin.

 

Awaludin Ridwan dosen Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban mengatakan, peternak perlu diberikan pemahaman terkait vaksin PMK. Edukasi bisa dilakukan akademisi, pemerintah, hingga tokoh masyarakat.

 

Menurut Ridwan, ketakukan peternak menjadi sesuatu wajar. Sebab pemahaman mereka terkait PMK kurang sehingga perlu edukasi secara perlahan. (irv/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak mendapat tantangan. Terdapat peternak yang takut sapinya divaksin. Peternak tidak memperbolehkan sapinya disuntik karena takut terjadi sesuatu. Ketakutan peternak perlu diredakan melalui edukasi manfaat vaksinasi PMK.

 

Kepala Desa (Kades) Mojodelik, Kecamatan Gayam Yuntik Rahayu mengatakan, ada peternak takut sapinya disuntik vaksin. Bahkan tidak memperbolehkan ternak divaksin. Namun jumlahnya tidak banyak. “Lebih banyak yang mau,” ungkapnya kemarin (26/7).

 

Yuntik menjelaskan, wawasan masyarakat desa terkait vaksin masih kurang.

- Advertisement -

Sehingga takut setelah disuntik justru sapinya sakit. Di desanya sudah mendapat vaksin dosis pertama sekitar 400 vaksin. Sedangkan dosis kedua belum dilakukan. Vaksinasi ternak membantu pencegahan dari PMK agar ternak lebih kebal dari penularan wabah dan tidak mudah sakit.

 

Maryanto ketua Kelompok Ternak Desa Jono, Kecamatan Temayang mengatakan, terdapat peternak di luar anggota kelompok takut sapinya divaksin. Mereka takut ternaknya justru tertular PMK. Bahkan, sudah diberikan penjelasan, namun tetap tidak mau ternaknya divaksin.

 

Awaludin Ridwan dosen Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban mengatakan, peternak perlu diberikan pemahaman terkait vaksin PMK. Edukasi bisa dilakukan akademisi, pemerintah, hingga tokoh masyarakat.

 

Menurut Ridwan, ketakukan peternak menjadi sesuatu wajar. Sebab pemahaman mereka terkait PMK kurang sehingga perlu edukasi secara perlahan. (irv/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/