BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro memiliki anggaran cukup besar tahun depan. Dinas berlokasi di Jalan Pattimura itu tahun depan mengelola anggaran sebesar Rp 1 triliun. Sedikit menurun dibanding tahun ini mencapai Rp 1,1 triliun.
Dengan anggaran sebesar itu, DPRD meminta pemkab segera merencanakan pengisian kepala dinas pendidikan (Kadisdik). Sebab, program di disdik begitu banyak dan bisa tidak teralisasi jika tidak ada Kadisdik definitif.
Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto mengatakan, disdik organisasi perangkat daerah (OPD) besar. Sehingga, pengisian jabatan Kadisdik harus menjadi perhatian serius. Tidak hanya segera dilakukan pengisian, namun pemkab harus memilih orang tepat untuk menduduki jabatan itu.
Sebab, disdik adalah OPD memiliki peran begitu luas. Mulai siswa, guru, wali murid, hingga konstruksi gedung sekolah. ‘’Semua itu harus ditangani oleh kepala dinas yang benar-benar profesional dan mampu,’’ ujar politikus Golkar itu.
Gagalnya semua peserta seleksi jabatan atau lelang jabatan Kadisdik memang disayangkan. Namun, itu menunjukkan bahwa kualitas calon kepala dinas harus benar-benar bagus.
Ada dua opsi mengisi jabatan Kadisdik. Yakni, dilakukan lelang ulang tahun depan dan dilakukan pengisian mutasi. Pengisian mutasi itu harus dilakukan dengan cermat. Orang mengisi harus benar-benar mampu dan menguasai dunia pendidikan.
‘’Kalau bagi kami teknis pengisiannya tidak masalah. Yang penting pejabat dihasilkan bagus dan mampu,’’ ujar pria asal Kecamatan Baureno itu.
Supriyanto melanjutkan, empat peserta lelang jabatan Kadisdik tidak lolos karena kompetensi manajerial mereka tidak memenuhi syarat. Sehingga, panitia seleksi (pansel) tidak bisa meloloskannya. Empat peserta yang mendaftar lelang jabatan Kadisdik memang berlatar belakang PNS fungsional. Mereka bukan pejabat struktural dinas. Pendaftar yang gagal itu adalah kepala SMP dan pengawas sekolah. Sehingga, kompetensi manajerial kedinasan mereka masih minim.
Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro Aan Syahbana mengatakan, tahapan seleksi jabatan ini menyisakan penetapan. Rencananya penetapan dan pelantikan akan dilaksanakan 3 Januari mendatang. ‘’Sejauh ini jadwal masih belum berubah,’’ ungkapnya.
Anggaran Disdik 2022 Capai Rp 1 Triliun

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro memiliki anggaran cukup besar tahun depan. Dinas berlokasi di Jalan Pattimura itu tahun depan mengelola anggaran sebesar Rp 1 triliun. Sedikit menurun dibanding tahun ini mencapai Rp 1,1 triliun.
Dengan anggaran sebesar itu, DPRD meminta pemkab segera merencanakan pengisian kepala dinas pendidikan (Kadisdik). Sebab, program di disdik begitu banyak dan bisa tidak teralisasi jika tidak ada Kadisdik definitif.
Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto mengatakan, disdik organisasi perangkat daerah (OPD) besar. Sehingga, pengisian jabatan Kadisdik harus menjadi perhatian serius. Tidak hanya segera dilakukan pengisian, namun pemkab harus memilih orang tepat untuk menduduki jabatan itu.
Sebab, disdik adalah OPD memiliki peran begitu luas. Mulai siswa, guru, wali murid, hingga konstruksi gedung sekolah. ‘’Semua itu harus ditangani oleh kepala dinas yang benar-benar profesional dan mampu,’’ ujar politikus Golkar itu.
Gagalnya semua peserta seleksi jabatan atau lelang jabatan Kadisdik memang disayangkan. Namun, itu menunjukkan bahwa kualitas calon kepala dinas harus benar-benar bagus.
Ada dua opsi mengisi jabatan Kadisdik. Yakni, dilakukan lelang ulang tahun depan dan dilakukan pengisian mutasi. Pengisian mutasi itu harus dilakukan dengan cermat. Orang mengisi harus benar-benar mampu dan menguasai dunia pendidikan.
‘’Kalau bagi kami teknis pengisiannya tidak masalah. Yang penting pejabat dihasilkan bagus dan mampu,’’ ujar pria asal Kecamatan Baureno itu.
Supriyanto melanjutkan, empat peserta lelang jabatan Kadisdik tidak lolos karena kompetensi manajerial mereka tidak memenuhi syarat. Sehingga, panitia seleksi (pansel) tidak bisa meloloskannya. Empat peserta yang mendaftar lelang jabatan Kadisdik memang berlatar belakang PNS fungsional. Mereka bukan pejabat struktural dinas. Pendaftar yang gagal itu adalah kepala SMP dan pengawas sekolah. Sehingga, kompetensi manajerial kedinasan mereka masih minim.
Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro Aan Syahbana mengatakan, tahapan seleksi jabatan ini menyisakan penetapan. Rencananya penetapan dan pelantikan akan dilaksanakan 3 Januari mendatang. ‘’Sejauh ini jadwal masih belum berubah,’’ ungkapnya.