BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) menahbiskan Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban sebagai Rumah Produksi Batik dan Tenun. Penetapan bersamaan Bulan Batik Nasional 2019 tersebut berlangsung di balai desa setempat kemarin (24/10). Acaranya dikemas dalam Launching Eco Fashion Community Putri Berdikari Batik, Program Pemberdayaan Zakat.
Dua desa sebelumnya yang dicanangkan Baznas sebagai Rumah Produksi Batik dan Tenun berada di Ende, Nusa Tenggara Timur dan Bogor, Jabar.
Begitu istimewanya acara tersebut Komisioner Baznas Nana Mintarti bersama Ketua Baznas Provinsi Jatim KH Abdul Salam Nawawi turun langsung ke Bumi Wali. Pada acara yang menggandeng Sahabat Pulau Indonesia (SPI) tersebut, hadir Bupati Tuban Fathul Huda, Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Vilaila Romadhon, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban Sulistiyadi, wakil dari Kemenag Tuban, dan jajaran forkompica setempat. Hadir juga Ketua Baznas Kabupaten Tuban Siti Syarofah yang didampingi sekretaris Eko Yulianto dan dua wakil ketuanya, KH Masduqi Nursyamsi dan Drs. Sujuti A.
Komisioner Baznas Nana Mintarti dalam sambutannya mengatakan, penetapan Sumurgung sebagai Rumah Produksi Batik dan Tenun merupakan program pilar ekonomi Baznas untuk menciptakan sebuah desa dengan satu keunggulan. Melalui program optimalisasi penyaluran dana zakat untuk pemberdayaan masyarakat sebagaimana dicanangkan dalam program Zakat Community Development (ZCD) tersebut diharapkan dapat memberdayakan pengrajin batik.
Menurut dia, pengrajin batik di Sumurgung yang menerima manfaat program tersebut sebanyak 30 kepala keluarga (KK).
Dengan menggandeng Yayasan SPI, dia berharap produksi batik di Sumurgung ramah lingkungan. Itu karena SPI memberikan edukasi kepada perajin batik untuk menggunakan pewarna alami dari tanaman dan bukan pewarna kimia atau sintetis.
Untuk mendukung program tersebut, Nana Mintarti berharap pemkab setempat mendukung dengan membeli batik perajin setempat untuk seragam aparatnya.
Sementara itu, Bupati Tuban Fathul Huda mengatakan, kalau dikelola profesional, dana zakat yang terkumpul dari muzzaki atau orang dikenai zakat atas kepemilikan hartanya yang telah mencapai nishab dan haul, dapat membantu para mustahik atau orang yang berhak menerima zakat.
Dia kemudian mencontohkan sejumlah problem yang dihadapi pemkab setempat terkait keluhan duafa yang membutuhkan uluran tangan untuk pengobatan dan lainnya. Dalam kondisi mendadak, pemkab tidak bisa menganggarkan karena semua anggaran melalui e-planning. Problem yang terjadi sewaktu-waktu inilah yang mampu diatasi Baznas.
Di bagian lain, bupati menargetkan Baznas Tuban untuk menghimpun dana minimal Rp 10 miliar pada 2020.
Ketua Baznas Tuban Siti Syarofah mengatakan, dalam program tersebut, Baznas Tuban mengawal dari sisi religinya dengan memberikan pengajian rutin setiap bulan. ”Dengan begitu, pengrajin tidak hanya mendapat manfaat ekonomi, namun juga spiritualnya,” kata dia.
Rita M. Darwis dari Sahabat Pulau Indonesia (SPI) mengatakan, yayasannya berupaya menjadikan lingkungan industri batik kembali sehat. Karena itu, diperlukan pola-pola tradisional. Salah satunya pewarnaan alami dengan menggunakan bahan tanaman.
Dalam kegiatan yang dihadiri Putri Remaja Indonesia 2019 Jihan Audy tersebut, digelar fashion show batik lokal yang diiringi tongklek Laras Kencana dan penanaman tanaman bahan pewarna batik.