BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Luas areal tanam tambakau tahun ini diperkirakan berkurang. Sebab, tidak banyak petani yang menanam tembakau. Cuaca tidak menentu menjadi penyebab petani enggan menanam tembakau.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro Imam Nur Hamid Arifin mengatakan, tahun ini target sebanyak 11 ribu haktare. Target itu diperkirakan tidak tercapai karena sejauh ini belum banyak petani yang menanam tembakau.
‘’Tahun ini diperkirakan di bawah target,’’ jelasnya.
Imam menjelaskan, wilayah yang selama ini banyak menanam tembakau banyak beralih ke tanaman lain. Misalnya, di wilayah Temayang dan Kedungadem. Petani di kecamatan itu saat ini banyak menanam tanaman lainnya. ‘’Yang menanam tembakau masih belum banyak,’’ jelasnya.
Saat ini masih ada sejumlah petani yang akan menanam tembakau. Namun, itu harus dilakukan dengan cepat. Sebab, waktu yang dimiliki tidak banyak.
Estimasinya, jika saat ini tanam, maka panennya akan terjadi Oktober mendatang. ‘’Kalau lewat itu biasanya sudah musim hujan,’’ jelasnya.
Petani banyak yang enggan menanam tembakau karena cuaca yang tidak menentu. Hingga, Juli ini masih kerap terjadi hujan deras. Padahal, saat lahan basah petani tida bisa menanam tembakau. Tembakau hanya cocok ditanam di lahan kering.
‘’Petani yang sudah terbiasa dengan tembakau saat ini masih tetap nekat menanam tembakau,’’ jelasnya.
Imam melanjutkan, saat ini ada sekitar 8 pabrikan yang bersedia melakukan pembelian. Namun, kuota pembeliannya masih belum ditentukan. Imam akan segera berkoordinasi dengan pabrikan agar bisa segera mendapatkan kepastian kuota pembelian. (zim/msu)