BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Cabang olahraga (cabor) sepak bola putra menjadi kontingen pertama harus angkat koper dari Porprov 2022. Hanya mampu finis di posisi ketiga grup B setelah bermain seri 1-1 melawan Kabupaten Malang kemarin sore (24/5).
Sedangkan, tim sepak bola putri berada di ujung tanduk. Lolos tidaknya ditentukan pertandingan Kabupaten Lamongan melawan Bondowoso.
Aris Tuansyah pelatih Tim Sepak Bola Putra Bojonegoro mengatakan, skuadnya tidak lolos ke babak delapan besar setelah bermain imbang dengan Kabupaten Malang. Sehingga hanya berada di posisi ketiga, di bawah Kota Surabaya dengan tujuh poin dan Kabupaten Malang dengan lima poin.
Menurut Aris, para pemainnya tidak beruntung sehingga tidak lolos. Padahal, skuad Bojonegoro menguasai permainan, tapi hanya mampu mencetak satu gol. “Para pemain sudah menunjukkan performa bagus,” jelasnya.
Sektor penyerangan sempat menjadi sorotan pada persiapan Porprov 2022 sudah mengalami peningkatan. Terbukti gol selalu dicetak setiap pertandingan. Namun tetap ada evaluasi. “Lini pertahanan juga ada evaluasi,” ujarnya.
Aris menjelaskan, porprov yang bersifat home turnamen membuat waktu evaluasi dan perbaikan tidak maksimal. Berbeda dengan kompetisi liga jeda pertandingan bisa mencapai satu minggu.
Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bojonegoro Tonny Ade Irawan mengatakan, cabor yang tersingkir dari Porprov 2022 baru sepak bola putra. Tim asuhan Aris Tuansyah hanya mampu berada di posisi ketiga klasemen grup B.
Sedangkan sepak bola putri masih memiliki peluang, meski hanya mampu meraih satu hasil imbang dan kalah. Tim putri bisa lolos ketika Kabupaten Lamongan bisa mengalahkan Bondowoso dengan selisih lima gol. “Menunggu hasil Lamongan lawan Bondowoso,” ungkapnya. (irv/rij)