23.9 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Delapan SMPN Tuban Masih Nol Pendaftar

- Advertisement -

Radar Tuban – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP negeri tahap pertama resmi ditutup. Pada pengumuman PPDB tahap pertama kemarin (24/6), dari 52 SMP negeri se Kabupaten Tuban, hanya 44 SMP negeri yang mendapat pendaftar.

Sebanyak 8 SMP negeri masih nol pendaftar dan 6 SMP negeri mendapatkan pendaftar di bawah 10 siswa. Sekolah yang nihil pendaftar PPDB tahap pertama ini merupakan sekolah di pinggiran yang tiap tahunnya masih minim siswa.

Mengacu data pengumuman PPDB tahap pertama Dinas Pendidkan (Disdik) Tuban, delapan sekolah yang nol pendaftar itu yakni SMPN 3 Bancar, SMPN 2 Grabagan, SMPN 3 Kerek, dan SMPN 3 Montong. Selanjutnya SMPN 1 Senori, SMPN 2 Singgahan, SMPN 3 Singgahan, dan SMPN 2 Widang.

Sementara, sekolah yang pendaftarnya masih di bawah 10 siswa ada enam lembaga pendidikan. Yakni, SMPN 2 Bancar (2 siswa), SMPN 3 Jatirogo (4 siswa), SMPN 2 Kerek (3 siswa), SMPN 2 Montong (1 siswa), SMPN 2 Parengan (5 siswa), dan SMPN 2 Tambakboyo (5 siswa).

Masih mengacu data yang sama, dari total pagu semua SMPN sebanyak 9.280 kursi, sementara yang diterima pada PPDB tahap pertama baru 2.891 siswa. (selengkapnya lihat grafis) Kepala Disdik Tuban Nur Khamid mengatakan lembaga pendidikan yang masih kekurangan siswa adalah sekolah yang terletak di pinggiran.

- Advertisement -

Seluruhnya adalah sekolah yang minim akses, sarana, dan prasarana. Sehingga pada PPDB tahap pertama, orang tua akan lebih fokus mendaftarkan anaknya di lembaga yang lebih mudah dijangkau. ‘’Kedelapan sekolah yang masih kekurangan siswa karena dari segi geografis tidak mendukung, aksesnya sulit,’’ terang dia.

Mantan sekretaris Disdik Tuban ini menuturkan, delapan sekolah yang sementara nol pendaftar itu sudah menjadi langganan tiap tahunnya. Saat PPDB tahap pertama, dipastikan nihil pendaftar. Siswa di sekitar sekolah tersebut biasanya lebih memilih mendaftar ke sekolah lain yang dianggap lebih unggul.

‘’Biasanya nanti saat PPDB tahap dua zonasi akan ada pen daftar. Meskipun tidak banyak, tapi pasti ada dan bisa untuk mengisi satu rombel,’’ kata Khamid. Untuk sekolah yang masih minim pendaftar, Khamid meminta sekolah untuk jemput bola.

Jalur PPDB tahap dua zonasi harus dimaksimalkan untuk menjaring siswa sebanyak mungkin sesuai pagu yang tersedia. Dia menegaskan jangan sampai ada siswa di lingkungan sekolah yang tidak terakomodir pendidikannya.

‘’Jika waktu zonasi masih minim pendaftar, sekolah harus aktif jemput bola. PPDB tahap kedua zonasi harus dimaksimalkan,’’ pintanya.

Mantan Kepala SMAN 1 Soko ini mengatakan untuk sekolah yang masih nol pendaftar, semua pagu yang tersedia akan dimaksimalkan untuk jalur zonasi. Jika nantinya pendaftar zonasi tetap tidak memenuhi pagu yang ada, pembelajaran akan tetap berjalan seperti biasanya.

Khamid kembali menegaskan tidak memungkinkan untuk digelar PPDB gelombang ketiga. ‘’Meskipun nantinya cuma ada lima siswa yang mendaftar ya itu yang diajar,’’ kata dia.

Radar Tuban – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP negeri tahap pertama resmi ditutup. Pada pengumuman PPDB tahap pertama kemarin (24/6), dari 52 SMP negeri se Kabupaten Tuban, hanya 44 SMP negeri yang mendapat pendaftar.

Sebanyak 8 SMP negeri masih nol pendaftar dan 6 SMP negeri mendapatkan pendaftar di bawah 10 siswa. Sekolah yang nihil pendaftar PPDB tahap pertama ini merupakan sekolah di pinggiran yang tiap tahunnya masih minim siswa.

Mengacu data pengumuman PPDB tahap pertama Dinas Pendidkan (Disdik) Tuban, delapan sekolah yang nol pendaftar itu yakni SMPN 3 Bancar, SMPN 2 Grabagan, SMPN 3 Kerek, dan SMPN 3 Montong. Selanjutnya SMPN 1 Senori, SMPN 2 Singgahan, SMPN 3 Singgahan, dan SMPN 2 Widang.

Sementara, sekolah yang pendaftarnya masih di bawah 10 siswa ada enam lembaga pendidikan. Yakni, SMPN 2 Bancar (2 siswa), SMPN 3 Jatirogo (4 siswa), SMPN 2 Kerek (3 siswa), SMPN 2 Montong (1 siswa), SMPN 2 Parengan (5 siswa), dan SMPN 2 Tambakboyo (5 siswa).

Masih mengacu data yang sama, dari total pagu semua SMPN sebanyak 9.280 kursi, sementara yang diterima pada PPDB tahap pertama baru 2.891 siswa. (selengkapnya lihat grafis) Kepala Disdik Tuban Nur Khamid mengatakan lembaga pendidikan yang masih kekurangan siswa adalah sekolah yang terletak di pinggiran.

- Advertisement -

Seluruhnya adalah sekolah yang minim akses, sarana, dan prasarana. Sehingga pada PPDB tahap pertama, orang tua akan lebih fokus mendaftarkan anaknya di lembaga yang lebih mudah dijangkau. ‘’Kedelapan sekolah yang masih kekurangan siswa karena dari segi geografis tidak mendukung, aksesnya sulit,’’ terang dia.

Mantan sekretaris Disdik Tuban ini menuturkan, delapan sekolah yang sementara nol pendaftar itu sudah menjadi langganan tiap tahunnya. Saat PPDB tahap pertama, dipastikan nihil pendaftar. Siswa di sekitar sekolah tersebut biasanya lebih memilih mendaftar ke sekolah lain yang dianggap lebih unggul.

‘’Biasanya nanti saat PPDB tahap dua zonasi akan ada pen daftar. Meskipun tidak banyak, tapi pasti ada dan bisa untuk mengisi satu rombel,’’ kata Khamid. Untuk sekolah yang masih minim pendaftar, Khamid meminta sekolah untuk jemput bola.

Jalur PPDB tahap dua zonasi harus dimaksimalkan untuk menjaring siswa sebanyak mungkin sesuai pagu yang tersedia. Dia menegaskan jangan sampai ada siswa di lingkungan sekolah yang tidak terakomodir pendidikannya.

‘’Jika waktu zonasi masih minim pendaftar, sekolah harus aktif jemput bola. PPDB tahap kedua zonasi harus dimaksimalkan,’’ pintanya.

Mantan Kepala SMAN 1 Soko ini mengatakan untuk sekolah yang masih nol pendaftar, semua pagu yang tersedia akan dimaksimalkan untuk jalur zonasi. Jika nantinya pendaftar zonasi tetap tidak memenuhi pagu yang ada, pembelajaran akan tetap berjalan seperti biasanya.

Khamid kembali menegaskan tidak memungkinkan untuk digelar PPDB gelombang ketiga. ‘’Meskipun nantinya cuma ada lima siswa yang mendaftar ya itu yang diajar,’’ kata dia.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/