23.8 C
Bojonegoro
Friday, June 9, 2023

Serapan DTT Tembus Rp 30 Miliar

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Penyerapan dana tidak terduga (DTT) ternyata cukup tinggi. Hingga kemarin (23/11) anggaran yang sudah terserap sebesar Rp 30 miliar. Hingga tutup tahun diprediksi penyerapan akan bertambah.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bojonegoro Luluk Alifah mengatakan, bahwa serapan DTT saat ini memang cukup besar. Penyerapan masih akan terus berlangsung hingga tutup tahun. ‘’Sampai saat ini sudah 30 miliaran yang terserap,’’ ujarnya dengan singkat kemarin.
Tahun ini DTT dialokasikan sebesar Rp 38 miliar. Jika sudah terserap 30 miliar lebih, tentu sisa DTT sekitar Rp 8 miliar. Tahun depan alokasi DTT yang dipasang rencananya sebesar Rp 322 miliar. Jumlahnya meningkat berlipat-lipat dibanding tahun ini.
Besaran DTT tahun depan memang cukup besar. Sebab, ada instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait DTT yang harus dipasang di APBD 2022 sebesar 5 persen. Sehingga, bila APBD 2022 sebesar Rp 6 triliun, tentu DTT sebesar Rp 300 miliar lebih.
Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto mengatakan, DTT memang harus dialokasikan setiap tahun. Sebab, anggaran itu dibutuhkan untuk menganai hal-hal bersifat darurat. Di antaranya kebencanaan. ‘’Rata-rata dana tidak terduga itu untuk bencana,’’ jelasnya.
Penyerapan DTT itu juga tidak pasti. Kadang tinggi atau rendah. Sebab, tergantung situasi dan kondisi. Jika sering terjadi bencana, tentu penyerapan DTT juga akan semakin besar. ‘’Untuk penganan Covid di awal-awal juga menggunakan dana tidak terduga ini,’’ ujar politikus Demokrat itu.
Menurut Sukur, DTT yang dipasang sebesar Rp 322 miliar tahun depan, pihaknya masih belum mengkaji lebih jauh. Rencananya, hari ini (24/11) akan dilakukan pembahasan antara tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dengan badan anggaran (banggar) DPRD. ‘’Besok (hari ini) akan kami teliti satu per satu item di APBD. Termasuk besaran dana tidak terduga,’’ jelasnya.
Penggunaan DTT tidak hanya untuk bencana. Program santunan duka juga diambilkan dari dana tersebut. Hal itu diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sahari. Sebab, kematian adalah hal yang tidak bisa diprediksi. Sehingga, besaran anggarannya tidak bisa dipatok. Hal itu membuat pemkab mengambilkan DTT untuk program itu.
Hingga kini DTT yang sudah dicairkan untuk santunan duka sebesar Rp 19 miliar lebih. Jumlah itu masih akan terus bertambah seiring dengan masih adanya pengajuan baru.

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Penyerapan dana tidak terduga (DTT) ternyata cukup tinggi. Hingga kemarin (23/11) anggaran yang sudah terserap sebesar Rp 30 miliar. Hingga tutup tahun diprediksi penyerapan akan bertambah.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bojonegoro Luluk Alifah mengatakan, bahwa serapan DTT saat ini memang cukup besar. Penyerapan masih akan terus berlangsung hingga tutup tahun. ‘’Sampai saat ini sudah 30 miliaran yang terserap,’’ ujarnya dengan singkat kemarin.
Tahun ini DTT dialokasikan sebesar Rp 38 miliar. Jika sudah terserap 30 miliar lebih, tentu sisa DTT sekitar Rp 8 miliar. Tahun depan alokasi DTT yang dipasang rencananya sebesar Rp 322 miliar. Jumlahnya meningkat berlipat-lipat dibanding tahun ini.
Besaran DTT tahun depan memang cukup besar. Sebab, ada instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait DTT yang harus dipasang di APBD 2022 sebesar 5 persen. Sehingga, bila APBD 2022 sebesar Rp 6 triliun, tentu DTT sebesar Rp 300 miliar lebih.
Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto mengatakan, DTT memang harus dialokasikan setiap tahun. Sebab, anggaran itu dibutuhkan untuk menganai hal-hal bersifat darurat. Di antaranya kebencanaan. ‘’Rata-rata dana tidak terduga itu untuk bencana,’’ jelasnya.
Penyerapan DTT itu juga tidak pasti. Kadang tinggi atau rendah. Sebab, tergantung situasi dan kondisi. Jika sering terjadi bencana, tentu penyerapan DTT juga akan semakin besar. ‘’Untuk penganan Covid di awal-awal juga menggunakan dana tidak terduga ini,’’ ujar politikus Demokrat itu.
Menurut Sukur, DTT yang dipasang sebesar Rp 322 miliar tahun depan, pihaknya masih belum mengkaji lebih jauh. Rencananya, hari ini (24/11) akan dilakukan pembahasan antara tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dengan badan anggaran (banggar) DPRD. ‘’Besok (hari ini) akan kami teliti satu per satu item di APBD. Termasuk besaran dana tidak terduga,’’ jelasnya.
Penggunaan DTT tidak hanya untuk bencana. Program santunan duka juga diambilkan dari dana tersebut. Hal itu diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sahari. Sebab, kematian adalah hal yang tidak bisa diprediksi. Sehingga, besaran anggarannya tidak bisa dipatok. Hal itu membuat pemkab mengambilkan DTT untuk program itu.
Hingga kini DTT yang sudah dicairkan untuk santunan duka sebesar Rp 19 miliar lebih. Jumlah itu masih akan terus bertambah seiring dengan masih adanya pengajuan baru.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/