Komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban dalam mengelola lahan pasca tambangnya kini mulai membuahkan hasil. Konsep pengelolaannya seiring dengan program pemberdayaan yang diberikan kepada masyarakat yang berdomisili di sekitarnya. Terutama para petani Green Belt (petani penggarap lahan perusahaan di sekitar lahan tambang).
Di lahan pasca tambang tanah liat, sebanyak 3.000 pohon pisang Cavendish yang ditanam oleh manajemen SIG Pabrik Tuban bersama karyawan dan petani Green Belt di akhir tahun lalu, mulai membuahkan hasil yang dapat dirasakan oleh para petani pengelolanya. Sebanyak 17 orang petani Green Belt mengelola perkebunan pisang seluas kurang lebih 2 hektare tersebut, hasilnya diberikan semua kepada petani. Sedangkan dari Semen Indonesia menyediakan lahan gratis (bukan sewa), bibit pohon pisang, serta pupuk. Bahkan, Semen Indonesia juga menyediakan alat untuk menguningkan pisang Cavendish. Ini untuk menunjang nilai penjualan karena harga jual pisang dalam kondisi warna sudah kuning jauh lebih mahal daripada dijual dalam kondisi warna hijau.
Menurut GM of Corporate Communication PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Fardhi Sjahrul Ade, hasil panen pisang Cavendish saat ini telah mencapai 6 kuintal sekali panen, dengan periode panen dua kali setiap bulannya. Dan pohon pisang pun banyak bertunas, sehingga semakin lama hasilnya pun juga semakin bertambah banyak.
“Hasil panennya dijual oleh petani dengan sistem bagi hasil, 80 persen untuk petani dan 20 persen untuk kas koperasi para petani. Agar koperasinya pun semakin berkembang guna menunjang kebutuhan pertanian sekitar,” ungkapnya saat hadir bersama jajaran Direksi melakukan panen pisang Cavendish beberapa Rabu (11/11) lalu.
Dari konsep pengelolaan lahan pasca tambang tanah liat yang kini berkembang menjadi kawasan hijau yang semakin subur untuk pertanian dan perkebunan, di dalamnya tidak hanya terdapat perkebunan pisang Cavendish. “Namun ada pula kebun anggur, alpukat, jeruk, kayu putih, rumput odot, dan indigofera,” paparnya.
Semua pengelola tanaman tersebut adalah masyarakat sekitar wilayah perusahaan dan hasilnya untuk dinikmati mereka sendiri. “Melalui program pemberdayaan ini, diharapkan dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi para petani penggarap agar ke depan dapat lebih mandiri dan sejahtera,” lanjut Fardhi.
Sejalan dengan itu, Pgs. EVP of Plant Operational SIG Pabrik Tuban, Muchamad Supriyadi menyampaikan, dengan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan SIG Pabrik Tuban ini untuk membangun kualitas sumberdaya manusia di sekitar perusahaan yang berbasis kewirausahaan di segala bidang. Yaitu, perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, industri kreatif, makanan olahan, konveksi, dan lain-lain yang diharapkan agar perekonomian sekitar semakin maju dan berkembang. Dan menjadikan kesejahteraan meningkat.
Dengan berkembangnya kewirausahaan di sekitar perusahaan, akan terbuka luas pula lapangan kerja baru bagi warga sekitar.
‘’Harapan kami dari manajemen Semen Indonesia yang dilakukan ini dapat menjadi sumber kemandirian ekonomi masyarakat sekitar perusahaan,’’ ungkapnya.