BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Tahap penentuan lokasi (penlok) Bendung Gerak Karangnongo di Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, telah selesai. Masuk tahap pembebasan lahan. Rencana selesai pertengahan tahun.
Berbeda dengan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, masih tahap pembebasan lahan. Dua desa bakal ada proyek bendung gerak ini, terdapat rumah-rumah warga terdampak.
‘’Penlok sudah selesai. Saat ini pengajuan pembebasan lahan,” kata Kades Kalangan Kasmani. Termasuk pelepasan lahan dan penaksiran ganti untung warga terdampak dan aset desa. Hingga satuan tugas (satgas) turun mengukur lahan.
Rumah warga termasuk dalam lokasi pembangunan Bendung Gerak Karangnonko dengan 77 kepala keluarga (KK). Serta, kurang lebih lahan warga seluas 46 hektare. Diharapkan pemerintah menyediakan tempat bagi warga tersebut.
‘’Rencana tinggal di tanah perhutani. Diajukan ke bupati,” kata Kasmani.
Dia melanjutkan, relokasi tempat tinggal warga terdampak tidak menyusahkan. Berharap ada bantuan dari pemkab untuk tempat tinggal warga Desa Kalangan.
Kades Ngelo Tri Maryono mengatakan, saat ini tahap penlok. Belum masuk tahap pembebasan lahan. Namun, dilakukan konsultasi publik rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Rabu (15/2) lalu. Sebanyak 186 KK memiliki rumah terdampak bendungan tersebut.
‘’Sedangkan rumah di desa kami, satu KK rerata memiliki dua sampai tiga rumah,” bebernya.
Tri mengatakan, saat ini memikirkan bagaimana warga terdampak. ‘’Pemerintah inginnya ganti untung, sedangkan warga tidak mau keluar dari desa. Juga, ada relokasi. Tapi, warga tidak ingin relokasi di luar,” ujarnya. (yna/rij)
