TUBAN, Radar Tuban-Persatu Tuban akhirnya harus puas sebagai juru kunci klasemen akhir Liga 2 wilayah timur. Capaian tersebut setelah takluk 1-3 atas tuan rumah Madura FC di Stadion A. Yani Sumenep, Senin (21/10).
Dari 20 pertandingan yang dilokoni, Persatu mengoleksi 20 poin. Itu diperoleh dari 6 kali menang, 2 kali seri, dan 12 kali kalah. Karena degradasi, tim berjuluk Laskar Ronggolawe tersebut pada musim depan harus turun kasta dan bertanding di Liga 3.
Sepulang dari Madura, Senin (21/10) malam lalu, seluruh pemain dan pelatih pulang ke rumah masing-masing. Belum diketahui pasti apakah mereka kembali atau tidak. ‘’Akan segera kita bubarkan. Sekarang semua pemain pulang,’’ kata Manajer Persatu Fahmi Fikroni kemarin. Belum diketahui pasti kapan seremonial pembubaran skuad tim diagendakan.
Kepada wartawan koran ini, Roni, sapaan akrab politikus PKB itu kembali menyoal desakan mundur terhadap dirinya sebagai manajer Persatu. ‘’Saya mau nanya segelintir anak-anak suporter itu, apa yang pernah diperbuat untuk Persatu? Ini sudah politis arahnya,’’ tegas dia. Ketua Umum Persatu Nashruddin Ali yang disinggung terkait persoalan tersebut menjawab diplomatis. ‘’Musim kompetisi Liga 2 tahun ini kan sudah selesai, tugasnya sudah selesai. Terus kalau diganti, apa tugas manajer baru itu? ’’ jawab dia via pesan pendek. Kini, menurut dia, yang perlu dipikirkan adalah masukan dari suporter untuk Persatu ke depan.
Diberitakan sebelumnya, kegagalan Persatu bertahan di Liga 2 musim depan berbuntut panjang. Gelombang desakan memecat Fahmi Fikroni dari kursi manajer Persatu mengalir deras.
Senin (21/10) sore, Ronggomania di bawah bendera DPP Republik Ronggomania menggelar aksi damai di tribun Stadion A. Yani Sumenep, saat Persatu berhadapan dengan Madura FC. Sedikitnya enam poster dibentangkan selama pertandingan berlangsung. Di antaranya bertuliskan Degradasi = Roni Out, Di-PHP Roni, Save Persatu Ganti Manajer.