27.2 C
Bojonegoro
Tuesday, March 21, 2023

Peralihan Musim: Hati-Hati Gelombang Tinggi

- Advertisement -

Radar Tuban – Peralihan musim dari kemarau ke penghujan berpotensi memicu gelombang tinggi di sejumlah wilayah pesisir pantai Indonesia. Potensi terjadinya gelombang tinggi itu dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyusul prediksi hujan lebat di sejumlah wilayah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Tuban Yudi Irwanto membenarkan soal potensi terjadinya ge lombang tinggi yang disampaikan BMKG tersebut. Namun, terang dia, potensi gelombang tinggi itu tidak terjadi di pesisir utara Jawa, melainkan di pesisir selatan Jawa dan sejumlah wilayah lain, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Bali.

‘’Informasi dini (terkait gelombang tinggi, Red) ini memang dikeluarkan untuk seluruh Indonesia. Namun, untuk wilayah pesisir utara Jawa, termasuk Tuban masih aman,’’ kata Yudi, sapaan akrabnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (22/9).

Disampaikan Yudi, untuk wi layah pesisir Tuban memang terjadi peningkatan tinggi gelombang. Namun, tegas mantan Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda ini, untuk wilayah Tuban masih dalam kondisi aman, yakni dengan tinggi gelombang antara 0,5-1 meter. ‘’Tinggi gelombang 1 meter masih kategori aman,’’ ujarnya.

Meski demikian, lanjut Yudi, nelayan di pesisir Tuban tetap harus waspada. Apalagi, BMKG memprediksi akan terjadi peningkatan gelombang dalam beberapa hari ke depan. ‘’Untuk besok (hari ini, Red) diprediksi terjadi peningkatan tinggi gelombang antara 1-1,25 meter,’’ paparnya.

- Advertisement -

Masih dikatakan Yudi, meski tinggi gelombang 1,25 meter juga masih dalam kategori aman untuk diarungi, namun tetap harus waspada. ‘’Kewaspadaan dan antisipasi dini itu lebih penting,’’ tandasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa pekan ke depan akan terjadi peralihan musim dari kemarau ke penghujan. Selama peralihan musim ini berpotensi terjadi hujan lebat yang memicu gelombang tinggi, badai, dan angin kencang yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Selain itu, berdasar pemantauan paramter anomali iklim global oleh BMKG, pada musim penghujan kali ini juga berpotensi terjadinya fenomena La Nina dengan kategori lemah hingga moderat menjelang akhir tahun 2021 hingga awal 2022. La Nina merupakan fenomena yang menyebabkan udara terasa lebih dingin akibat curah hujan yang tinggi. Karena itu, BPBD Kabupaten Tuban meminta kepada seluruh masyarakat Tuban untuk selalu was pada. 

Radar Tuban – Peralihan musim dari kemarau ke penghujan berpotensi memicu gelombang tinggi di sejumlah wilayah pesisir pantai Indonesia. Potensi terjadinya gelombang tinggi itu dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyusul prediksi hujan lebat di sejumlah wilayah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Tuban Yudi Irwanto membenarkan soal potensi terjadinya ge lombang tinggi yang disampaikan BMKG tersebut. Namun, terang dia, potensi gelombang tinggi itu tidak terjadi di pesisir utara Jawa, melainkan di pesisir selatan Jawa dan sejumlah wilayah lain, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Bali.

‘’Informasi dini (terkait gelombang tinggi, Red) ini memang dikeluarkan untuk seluruh Indonesia. Namun, untuk wilayah pesisir utara Jawa, termasuk Tuban masih aman,’’ kata Yudi, sapaan akrabnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (22/9).

Disampaikan Yudi, untuk wi layah pesisir Tuban memang terjadi peningkatan tinggi gelombang. Namun, tegas mantan Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda ini, untuk wilayah Tuban masih dalam kondisi aman, yakni dengan tinggi gelombang antara 0,5-1 meter. ‘’Tinggi gelombang 1 meter masih kategori aman,’’ ujarnya.

Meski demikian, lanjut Yudi, nelayan di pesisir Tuban tetap harus waspada. Apalagi, BMKG memprediksi akan terjadi peningkatan gelombang dalam beberapa hari ke depan. ‘’Untuk besok (hari ini, Red) diprediksi terjadi peningkatan tinggi gelombang antara 1-1,25 meter,’’ paparnya.

- Advertisement -

Masih dikatakan Yudi, meski tinggi gelombang 1,25 meter juga masih dalam kategori aman untuk diarungi, namun tetap harus waspada. ‘’Kewaspadaan dan antisipasi dini itu lebih penting,’’ tandasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa pekan ke depan akan terjadi peralihan musim dari kemarau ke penghujan. Selama peralihan musim ini berpotensi terjadi hujan lebat yang memicu gelombang tinggi, badai, dan angin kencang yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Selain itu, berdasar pemantauan paramter anomali iklim global oleh BMKG, pada musim penghujan kali ini juga berpotensi terjadinya fenomena La Nina dengan kategori lemah hingga moderat menjelang akhir tahun 2021 hingga awal 2022. La Nina merupakan fenomena yang menyebabkan udara terasa lebih dingin akibat curah hujan yang tinggi. Karena itu, BPBD Kabupaten Tuban meminta kepada seluruh masyarakat Tuban untuk selalu was pada. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/