BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Sejumlah madrasah mulai mengubah skema pembelajaran seiring kasus Covid-19 yang meningkat. Terdapat madrasah mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen hingga pembelajaran daring. Kebijakan ini seiring kasus Covid-19 dan status level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang meningkat.
Kepala MIN 1 Bojonegoro Ali Mujahidin mengatakan, PTM 50 persen sudah diberlakukan sejak awal pekan ini. Pertimbangannya karena kasus korona terus meningkat. Sehingga level PPKM juga meningkat. “Setiap madrasah memiliki skema pembelajaran berbeda-beda, menyesuikan kondisi masing-masing,” ujarnya kemarin (22/2).
Ali menjelaskan, mulai hari ini (23/2) skema pembelajaran kembali diubah. Pembelajaran secara daring. Perubahan sistem pembelajaran tentu sesuai koordinasi dengan Kantor Kemenag Bojonegoro. “Pemberitahuan kepada kasi pendidikan madrasah dan kepala Kantor Kemenag,” ujarnya.
Kepala MAN 1 Bojonegoro Saifuddin mengatakan, PTM kembali digelar 100 persen mulai minggu ini. Minggu sebelumnya, selama tiga hari pembelajaran digelar secara daring. Tepatnya Kamis, Jumat, dan Sabtu. “Tidak ada yang terpapar,” terangnya.
Pembelajaran daring selama tiga hari digelar karena terdapat siswa izin tidak masuk akibat sakit. Setiap kelas rerata sekitar tiga siswa izin. Sehingga sebagai antisipasi pembelajaran daring. “Hanya sebagai antisipasi,” jelasnya.
Humas MTsN 2 Bojonegoro Agus Faisol mengatakan, PTM penuh tetap diberlakukan. Namun mulai minggu depan jam pelajaran akan dikurangi untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
“Biasanya setiap jam pelajaran sekitar 40 menit. Nantinya akan dikurangi menjadi 30 menit. Biasanya pulang pukul 13.00, nantinya 11.30 sudah pulang,” ungkapnya.
Agus menjelaskan PTM tetap 100 persen untuk memaksimalkan pembelajaran. Karena siswa kelas IX minggu depan persiapan praktik ujian akhir madrasah. Sehingga jika PTM dikurangi ditakutkan tidak maksimal. “Kami sepakat tetap masuk 100 persen dengan pengurangan waktu tatap muka,” jelasnya. (irv/rij)