TUBAN, Radar Tuban – Pengerjaan perbaikan Taman Sleko yang sudah berjalan sekitar sebulan ini baru menunjukkan progres sekitar 35–40 persen.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinas PRKP) Tuban Sumarno menyatakan optimistis proyek yang dikerjakan CV Brawijaya Sejahtera Raya tersebut selesai tepat waktu. “Tenggatnya 26 Desember 2021,” jelasnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban, kemarin (21/11).
Dia mengatakan, kendala cukup serius yang dialami saat ini adalah pengerjaannya berlangsung selama musim hujan. Sumarno mengemukakan, di musim hujan ini pengecoran landasan taman dan pembuatan dinding taman sering terganggu. Apalagi, jika hujan turun deras di pagi atau siang hari.
”Bahkan pengerjaan terpaksa berhenti karena hujan siang hari tersebut,” ujarnya.
Hujan, menurut dia, menyebabkan pengecoran menjadi tidak efektif. Pekerja sampai bekerja dua kali. Pasalnya, bidang yang sudah dicor kerap ambrol atau rusak lagi karena ditimpa guyuran hujan. Sumarno mengemukakan, sebetulnya memang kurang bagus melangsungkan pekerjaan proyek di musim hujan. Tapi dia mengatakan, proyek tersebut saat ini memang sudah jadwalnya dikerjakan.
”Sesuai P-APBD yang tertera jadwalnya memang akhir tahun,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, pemugaran Taman Sleko dimulai pada 27 Oktober lalu dengan anggaran mencapai Rp 1, 7 miliar. Sumarno menerangkan, Taman Sleko yang lama sudah tidak layak. Oleh sebab itu, perbaikan betul-betul perlu dilakukan. Selain taman, bangunan air mancur pun akan dipugar. Menurutnya, bangunan air mancur itu ketinggiannya kurang karena terus termakan penebalan jalan. Selain itu, air mancur yang dibangun sekitar tahun 2009 itu tidak relevan lagi dengan ikon Kota Tuban.
Sedangkan untuk wajah baru yang akan dimunculkan di Taman Sleko, Sumarno mengatakan akan dibangun lagi bangku-bangku duduk, tanaman-tanaman diperindah, dan akan ada paludarium. Dia menjelaskan, paludarium adalah satu jenis taman yang mirip akuarium. Satu gabungan ekosistem dari unsur darat dan air. Selain itu, Taman Sleko akan mempunyai dua kamar kecil di sebelah selatan. Menurutnya, itu penting untuk kelengkapan taman. Ketika ada penilaian Adipura, itu juga menjadi nilai tambah. (sab)
Progres Taman Sleko Baru 35-40 Persen

TUBAN, Radar Tuban – Pengerjaan perbaikan Taman Sleko yang sudah berjalan sekitar sebulan ini baru menunjukkan progres sekitar 35–40 persen.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinas PRKP) Tuban Sumarno menyatakan optimistis proyek yang dikerjakan CV Brawijaya Sejahtera Raya tersebut selesai tepat waktu. “Tenggatnya 26 Desember 2021,” jelasnya saat dihubungi Jawa Pos Radar Tuban, kemarin (21/11).
Dia mengatakan, kendala cukup serius yang dialami saat ini adalah pengerjaannya berlangsung selama musim hujan. Sumarno mengemukakan, di musim hujan ini pengecoran landasan taman dan pembuatan dinding taman sering terganggu. Apalagi, jika hujan turun deras di pagi atau siang hari.
”Bahkan pengerjaan terpaksa berhenti karena hujan siang hari tersebut,” ujarnya.
Hujan, menurut dia, menyebabkan pengecoran menjadi tidak efektif. Pekerja sampai bekerja dua kali. Pasalnya, bidang yang sudah dicor kerap ambrol atau rusak lagi karena ditimpa guyuran hujan. Sumarno mengemukakan, sebetulnya memang kurang bagus melangsungkan pekerjaan proyek di musim hujan. Tapi dia mengatakan, proyek tersebut saat ini memang sudah jadwalnya dikerjakan.
”Sesuai P-APBD yang tertera jadwalnya memang akhir tahun,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, pemugaran Taman Sleko dimulai pada 27 Oktober lalu dengan anggaran mencapai Rp 1, 7 miliar. Sumarno menerangkan, Taman Sleko yang lama sudah tidak layak. Oleh sebab itu, perbaikan betul-betul perlu dilakukan. Selain taman, bangunan air mancur pun akan dipugar. Menurutnya, bangunan air mancur itu ketinggiannya kurang karena terus termakan penebalan jalan. Selain itu, air mancur yang dibangun sekitar tahun 2009 itu tidak relevan lagi dengan ikon Kota Tuban.
Sedangkan untuk wajah baru yang akan dimunculkan di Taman Sleko, Sumarno mengatakan akan dibangun lagi bangku-bangku duduk, tanaman-tanaman diperindah, dan akan ada paludarium. Dia menjelaskan, paludarium adalah satu jenis taman yang mirip akuarium. Satu gabungan ekosistem dari unsur darat dan air. Selain itu, Taman Sleko akan mempunyai dua kamar kecil di sebelah selatan. Menurutnya, itu penting untuk kelengkapan taman. Ketika ada penilaian Adipura, itu juga menjadi nilai tambah. (sab)