- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Hujan deras lebih dari dua jam Minggu (20/3) lalu mengakibatkan air dari wilayah Bojonegoro selatan turun ke kawasan perkotaan. Akibatnya, kali di kawasan Desa Pacul pun meluap dan merendam sekitar 110 rumah kemarin pagi (21/3).
Rumah terdampak tersebar di 13 RT dari total 22 RT. Ketinggian air sekitar 10-20 sentimeter. Kemarin sore, warga mulai menguras genangan yang masuk rumah-rumah warga.
Kepala Desa (Kades) Pacul Wagimin mengungkapkan, bahwa kali di kawasan Pacul mulai meluap sekitar pukul 04.30 kemarin.
- Advertisement -
Kemudian berangsur surut hingga kemarin sore. Menurutnya penyebab kali meluap karena memang hujannya sangat deras.
“Alhamdulillah sudah surut. Karena kali atau drainase di Desa Pacul juga berfungsi optimal,” ujarnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Ardhian Orianto mengungkapkan, bahwa kondisi di kawasan Pacul memang sempat tergenang akibat kiriman air dari Bojonegoro wilayah selatan. “Sore tadi (kemarin, Red) sudah terpantau surut. Hanya air lewat,” tuturnya.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, akibat hujan deras tersebut juga menggenangi wilayah Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander. Diperkirakan musim hujan hingga April mendatang. Sehingga hujan deras disertai angin kencang dan petir masih mengintai. (bgs/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Hujan deras lebih dari dua jam Minggu (20/3) lalu mengakibatkan air dari wilayah Bojonegoro selatan turun ke kawasan perkotaan. Akibatnya, kali di kawasan Desa Pacul pun meluap dan merendam sekitar 110 rumah kemarin pagi (21/3).
Rumah terdampak tersebar di 13 RT dari total 22 RT. Ketinggian air sekitar 10-20 sentimeter. Kemarin sore, warga mulai menguras genangan yang masuk rumah-rumah warga.
Kepala Desa (Kades) Pacul Wagimin mengungkapkan, bahwa kali di kawasan Pacul mulai meluap sekitar pukul 04.30 kemarin.
- Advertisement -
Kemudian berangsur surut hingga kemarin sore. Menurutnya penyebab kali meluap karena memang hujannya sangat deras.
“Alhamdulillah sudah surut. Karena kali atau drainase di Desa Pacul juga berfungsi optimal,” ujarnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Ardhian Orianto mengungkapkan, bahwa kondisi di kawasan Pacul memang sempat tergenang akibat kiriman air dari Bojonegoro wilayah selatan. “Sore tadi (kemarin, Red) sudah terpantau surut. Hanya air lewat,” tuturnya.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bojonegoro, akibat hujan deras tersebut juga menggenangi wilayah Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander. Diperkirakan musim hujan hingga April mendatang. Sehingga hujan deras disertai angin kencang dan petir masih mengintai. (bgs/rij)