- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Gunung-gunung sampah teronggak besar di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk. Ketinggian gunungan sampah hingga 10 meter. Meningkatnya sampah yang masuk akan menjadi beban TPA.
Luas TPA sekitar 4,9 hektare dengan daya tampung 134.440 meter kubik. Diprediksi hanya mampu menampung hingga 3 tahun mendatang. Produksi sampah dua bulan terakhir mengalami peningkatan drastis dibanding tahun lalu.
Peningkatan membuat kapasitas TPA semakin penuh.
- Advertisement -
‘’Kalau tahun sebelumnya masih 65 ton yang masuk (TPA Banjarsari), awal tahun ini meningkat hingga 75 ton per hari,” kata Gatot petugas TPA Banjarsari ditemui kemarin.
Gatot mengatakan, semakin banyaknya fasilitas umum (fasum) menjadi penyebab meningkatnya jumlah sampah, terutama di wilayah perkotaan. Sebab, truk pengangkut sampah tidak hanya mengambil sampah dari permukiman.
‘’Paling banyak fasum seperti pasar, taman, swalayan, hingga pusat keramaian. Semakin meningkat fasum tentu diiringi meningkatnya sampah,” bebernya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro Hanafi mengatakan, saat ini belum ada perluasan area TPA Banjarsari, meski bila diprediksi area TPA hanya cukup menampung sampah hingga 2025. Namun sudah ada rencana pembangunan TPA di Kecamatan Temayang. ‘’Karena TPA di Banjarsari sudah hampir overload,’’ ungkapnya.
Hanafi menambahkan peningkatan sampah terjadi setiap tahunnya, seperti pada 2021 terdapat 1.604 ton dan meningkat pada 2022 menjadi 2.533 ton. ‘’Juga perlu penekanan produksi sampah oleh masyarakat, atau dengan mengelola sampah secara mandiri,” jelasnya. (dan/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Gunung-gunung sampah teronggak besar di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk. Ketinggian gunungan sampah hingga 10 meter. Meningkatnya sampah yang masuk akan menjadi beban TPA.
Luas TPA sekitar 4,9 hektare dengan daya tampung 134.440 meter kubik. Diprediksi hanya mampu menampung hingga 3 tahun mendatang. Produksi sampah dua bulan terakhir mengalami peningkatan drastis dibanding tahun lalu.
Peningkatan membuat kapasitas TPA semakin penuh.
- Advertisement -
‘’Kalau tahun sebelumnya masih 65 ton yang masuk (TPA Banjarsari), awal tahun ini meningkat hingga 75 ton per hari,” kata Gatot petugas TPA Banjarsari ditemui kemarin.
Gatot mengatakan, semakin banyaknya fasilitas umum (fasum) menjadi penyebab meningkatnya jumlah sampah, terutama di wilayah perkotaan. Sebab, truk pengangkut sampah tidak hanya mengambil sampah dari permukiman.
‘’Paling banyak fasum seperti pasar, taman, swalayan, hingga pusat keramaian. Semakin meningkat fasum tentu diiringi meningkatnya sampah,” bebernya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro Hanafi mengatakan, saat ini belum ada perluasan area TPA Banjarsari, meski bila diprediksi area TPA hanya cukup menampung sampah hingga 2025. Namun sudah ada rencana pembangunan TPA di Kecamatan Temayang. ‘’Karena TPA di Banjarsari sudah hampir overload,’’ ungkapnya.
Hanafi menambahkan peningkatan sampah terjadi setiap tahunnya, seperti pada 2021 terdapat 1.604 ton dan meningkat pada 2022 menjadi 2.533 ton. ‘’Juga perlu penekanan produksi sampah oleh masyarakat, atau dengan mengelola sampah secara mandiri,” jelasnya. (dan/rij)