BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pencairan santunan duka harus dipercepat. Hingga kemarin (20/12) masih ada 1.048 pengajuan yang belum cair. Padahal, batas waktu pencairan hanya sampai Jumat (24/12) mendatang. DPRD minta pemkab mempercepat proses pencairan karena waktu kian mepet.
Kasubbag Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Bagian Kesra Abdul Faqih mengatakan, pengajuan belum cair itu ditargetkan tuntas bulan ini. Sebab, hanya bisa cair saat kas daerah (kasda) buka. Karena itu, bagian kesra terus mengebut prosesnya. ‘’Kas daerah tutup 24 Desember nanti. Yang belum cair itu sudah kami kirim ke kas daerah,’’ jelasnya.
Jumlah santunan duka belum cair sebanyak 1.048 pengajuan. Jumlah nominalnya mencapai Rp 2,6 miliar. Tahun ini pemkab memiliki kuota santunan duka sebanyak 8.239 orang. Total anggarannya Rp 20,5 miliar. Hingga kini sudah cair sebanyak 7.191 orang dengan nominal Rp 17,9 miliar.
‘’Setiap pengajuan mendapatkan dana Rp 2,5 juta,’’ jelasnya.
Program santunan duka dimulai sejak 2019. Sasarannya untuk keluarga tidak mampu. Jika ada anggota keluarganya meninggal, bisa mengajukan ke bagian kesra untuk bisa mendapatkan santunan itu.
Tingginya respons santunan itu membuat pemkab beberapa kali melakukan penambahan anggaran. Tahun ini alokasi anggarannya tidak dilakukan penambahan karena mencukupi. Penambahan paling banyak dilakukan tahun lalu.
Tahun depan rencananya alokasi santunan duka akan ditambah, menjadi Rp 30 miliar. Jumlah itu akan mengaver 12.000 ribu warga tidak mampu yang mengajukan program tersebut. Jauh lebih banyak dibanding tahun ini. ‘’Tahun depan alokasi santunan duka memang dinaikkan lebih banyak,’’ kata Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto.
Menurut dia, kenaikan alokasi itu memang harus dilakukan. Mengingat banyak respons masyarakat pada program itu. Sementara itu, terkait masih adanya pengajuan yang belum cair, dia meminta pemkab mempercepat prosesnya. Itu karena batas waktu pencairan kian mepet.
Rp 2,6 Miliar Santunan Duka Belum Cair

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pencairan santunan duka harus dipercepat. Hingga kemarin (20/12) masih ada 1.048 pengajuan yang belum cair. Padahal, batas waktu pencairan hanya sampai Jumat (24/12) mendatang. DPRD minta pemkab mempercepat proses pencairan karena waktu kian mepet.
Kasubbag Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Bagian Kesra Abdul Faqih mengatakan, pengajuan belum cair itu ditargetkan tuntas bulan ini. Sebab, hanya bisa cair saat kas daerah (kasda) buka. Karena itu, bagian kesra terus mengebut prosesnya. ‘’Kas daerah tutup 24 Desember nanti. Yang belum cair itu sudah kami kirim ke kas daerah,’’ jelasnya.
Jumlah santunan duka belum cair sebanyak 1.048 pengajuan. Jumlah nominalnya mencapai Rp 2,6 miliar. Tahun ini pemkab memiliki kuota santunan duka sebanyak 8.239 orang. Total anggarannya Rp 20,5 miliar. Hingga kini sudah cair sebanyak 7.191 orang dengan nominal Rp 17,9 miliar.
‘’Setiap pengajuan mendapatkan dana Rp 2,5 juta,’’ jelasnya.
Program santunan duka dimulai sejak 2019. Sasarannya untuk keluarga tidak mampu. Jika ada anggota keluarganya meninggal, bisa mengajukan ke bagian kesra untuk bisa mendapatkan santunan itu.
Tingginya respons santunan itu membuat pemkab beberapa kali melakukan penambahan anggaran. Tahun ini alokasi anggarannya tidak dilakukan penambahan karena mencukupi. Penambahan paling banyak dilakukan tahun lalu.
Tahun depan rencananya alokasi santunan duka akan ditambah, menjadi Rp 30 miliar. Jumlah itu akan mengaver 12.000 ribu warga tidak mampu yang mengajukan program tersebut. Jauh lebih banyak dibanding tahun ini. ‘’Tahun depan alokasi santunan duka memang dinaikkan lebih banyak,’’ kata Anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto.
Menurut dia, kenaikan alokasi itu memang harus dilakukan. Mengingat banyak respons masyarakat pada program itu. Sementara itu, terkait masih adanya pengajuan yang belum cair, dia meminta pemkab mempercepat prosesnya. Itu karena batas waktu pencairan kian mepet.