- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pembangunan spillway atau saluran pelimpas Waduk Pacal masih belum rampung. Sesuai jadwal proyek itu sudah tuntas Juli lalu. Padahal, proyek spillway dikerjakan sejak November 2020 lalu.
Humas PT Adhi Karya Undun Untung Santoso mengatakan, sebenarnya pembangunan spillway sudah tuntas. Namun, ada beberapa tambahan. Sehingga, pengerjaanya dilanjutkan hingga November.
Tambahan itu salah satunya pengerjaan aboutmen atau fondasi jembatan yang rusak. Perbaikan itu tentunya menunggu berbagai persiapan. Hingga kini belum dipastikan pelaksanaan perbaikan fondasi jembatan yang ambles itu. ‘’Karena ada rencana perbaikan itu, maka pengerjaan spillway belum tuntas,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Spillway atau saluran pelimpas ada di bawah Jembatan Kedungjati. Saat jembatan alami kerusakan, tentu spillway akan ikut rusak. Karena itu, perbaikan fondasi jembatan harus segera dikakukan agar tidak menganggu spillway.
Proyek spillway dikerjakan sejak November 2022. Nominal anggaran Rp 96 miliar. Namun, jumlah itu bertambah seiring berbagai tambahan pekerjaan selama setahun terakhir.
Saluran pelimpas mengalami kerusakan sejak 2015 lalu. Saluran itu mengalirkan lebihan air dari Waduk Pacal ke Bendungan Gongseng. Tanpa pelimpas itu, air mengalir itu akan merusak dan menyebabkan longsor.
‘’Kalau ada pintu airnya, aliran bisa dikendalikan. Tidak menimbulkan longsor,’’ jelasnya.
PPK Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Rifky Maulana menjelaskan, Bendungan Gongseng nantinya akan mendapatkan limpahan air dari Waduk Pacal. Saat ini saluran pelimpas Waduk Pacal proses pembangunan. (zim/rij)
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pembangunan spillway atau saluran pelimpas Waduk Pacal masih belum rampung. Sesuai jadwal proyek itu sudah tuntas Juli lalu. Padahal, proyek spillway dikerjakan sejak November 2020 lalu.
Humas PT Adhi Karya Undun Untung Santoso mengatakan, sebenarnya pembangunan spillway sudah tuntas. Namun, ada beberapa tambahan. Sehingga, pengerjaanya dilanjutkan hingga November.
Tambahan itu salah satunya pengerjaan aboutmen atau fondasi jembatan yang rusak. Perbaikan itu tentunya menunggu berbagai persiapan. Hingga kini belum dipastikan pelaksanaan perbaikan fondasi jembatan yang ambles itu. ‘’Karena ada rencana perbaikan itu, maka pengerjaan spillway belum tuntas,’’ jelasnya.
- Advertisement -
Spillway atau saluran pelimpas ada di bawah Jembatan Kedungjati. Saat jembatan alami kerusakan, tentu spillway akan ikut rusak. Karena itu, perbaikan fondasi jembatan harus segera dikakukan agar tidak menganggu spillway.
Proyek spillway dikerjakan sejak November 2022. Nominal anggaran Rp 96 miliar. Namun, jumlah itu bertambah seiring berbagai tambahan pekerjaan selama setahun terakhir.
Saluran pelimpas mengalami kerusakan sejak 2015 lalu. Saluran itu mengalirkan lebihan air dari Waduk Pacal ke Bendungan Gongseng. Tanpa pelimpas itu, air mengalir itu akan merusak dan menyebabkan longsor.
‘’Kalau ada pintu airnya, aliran bisa dikendalikan. Tidak menimbulkan longsor,’’ jelasnya.
PPK Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Rifky Maulana menjelaskan, Bendungan Gongseng nantinya akan mendapatkan limpahan air dari Waduk Pacal. Saat ini saluran pelimpas Waduk Pacal proses pembangunan. (zim/rij)