TUBAN, Radar Tuban- Sekolah Menengah Kejuruhan Negeri (SMKN) Singgahan kemarin (20/2) mengadakan forum group discussion (FGD) terkait program ketahanan pangan dan kehutanan. Acara tersebut berlangsung di halaman sekolah setempat.
FGD tersebut mengundang narasumber berkompeten. Mereka adalah Direktur Pembina Sekolah Menengah Kejuruhan(PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Ir. M. Bakhrun, MM. Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Prof. Ir. Ambar Pertiwi Ningrum M.Si, Ph.D, IPM. ASEAN.Eng, Kabid PSMK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Suhartono, MPd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno, S.Pd, MM, Kabid PSMK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan Pengasuh Pondok Pesantren Wali Sanga Gomang Prof Dr. KH Kanjeng Pangeran Panji Noer Nasroh Hadiningrat, SH. MPd, serta Kepala SMKN Singgahan Hidayat Rahman, S.Pd. MM.
Hadir juga Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan Tuban Deputy Education Manager Axio Class Program Bandung Lingga Imanda Fuedsi, Ketua Forum Kepala SMK Pertanian dan Kemaritiman Provinsi Jatim Kumudawati, pengawas pembina di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro-Tuban, serta ketua MKKS negeri dan swasta di Bojonegoro dan Tuban.
Kepala SMKN Singgahan Hidayat Rahman, S.Pd. MM berharap lulusan SMKN Singgahan dapat mencetak lulusan-lulusan yang ahli dalam ketahanan pangan dan kehutanan.
Karena kondisi geografis Singgahan sebagian besar merupakan daerah agro yang berbasis pertanian, peternaakan, perikanan, dan kehutanan, dia berharap lembaga pendidikan yang dipimpin mampu menguatkan program di bidang tersebut.
‘’Saya ingin jebolan dari SMKN Singgahan nanti menjadi ahli yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Singgahan sendiri dengan memanfaatkan hasil bumi dan kekayaan alam untuk dikelola dan dinaikkan nilai ekonomisnya, sehingga Singgahan menjadi lumbung ketahanan pangan,’’ tegas dia.
Pendidik yang merangkap kepala SMKN 1 Tuban itu menjelaskan, ke depan dirinya juga ingin bersinergi dan menjalin kerja sama dengan para perusahaan, pemangku kebijakan, serta seluruh SMK di sekitar Singgahan. Tujuannya, meningkatkan kualitas pendidikan dan menanggulangi ancaman ketahanan pangan.
‘’Nanti saya ingin menggandeng semua pihak untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan ahli dalam ketahanan pangan dan kehutanan,’’ ujar dia.
Direktur Pembina Sekolah Menengah Kejuruhan(PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Ir. M. Bakhrun, MM mengatakan, dari kegiatan workshop sekolah pertanian tersebut diharapkan keluar suatu ide pengembangan SMK. Ide tersebut diharapkan mampu memberdayakan masyarakat secara bersama-sama.
Menurut dia, peran SMK bermanfaat untuk pendidikan di pedesaan. Untuk menggerakan sektor pertanian, dikatakan Bakhrun, diharapkan terjadi link and match dengan industri besar. Targetnya desa dengan usaha kecil menengah (UKM)-nya sebagai industri.
Dia juga mengapresiasi kerja sama Pusdiklat Perhutani dengan SMK dalam mengelola hutan tanaman industri. ‘’Dari link and macth itulah bisa dikembangkan bersama-sama untuk mengangkat perekonomian di daerah dan bermanfaat untuk lingkungan dan membangun bersama-sama,’’ tegas dia. Ditambahkan Bakhrun, agar negara kuat, maka ketahanan pangan juga harus kuat. Harus ada produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno, S.Pd, MM mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut dia, saat ini siswa atau generasi milenial jarang yang ingin menekuni sektor pertanian. ‘’Kalau tidak digalakkan, maka regenerasi akan terputus. Tidak ada penerus petani modern maupun konvensional,’’ ujar dia.
Karena itulah, kata Adi, siswa SMK didorong untuk melanjutkan bidang pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal itu berpengaruh terhadap program ketahanan pangan nasional.
Kabid PSMK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Suhartono, Mpd berharap ide luar biasa tersebut bisa dijadikan referensi jurusan pertanian. ‘’Kegiatan ini harus sering dilakukan. Saya mengapreasi,’’ tegas dia yang menilai luar biasanya para pemateri FGD tersebut.
Mencetak Lulusan Ahli, Menjadikan Singgahan Lumbung Pangan

TUBAN, Radar Tuban- Sekolah Menengah Kejuruhan Negeri (SMKN) Singgahan kemarin (20/2) mengadakan forum group discussion (FGD) terkait program ketahanan pangan dan kehutanan. Acara tersebut berlangsung di halaman sekolah setempat.
FGD tersebut mengundang narasumber berkompeten. Mereka adalah Direktur Pembina Sekolah Menengah Kejuruhan(PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Ir. M. Bakhrun, MM. Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Prof. Ir. Ambar Pertiwi Ningrum M.Si, Ph.D, IPM. ASEAN.Eng, Kabid PSMK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Suhartono, MPd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno, S.Pd, MM, Kabid PSMK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan Pengasuh Pondok Pesantren Wali Sanga Gomang Prof Dr. KH Kanjeng Pangeran Panji Noer Nasroh Hadiningrat, SH. MPd, serta Kepala SMKN Singgahan Hidayat Rahman, S.Pd. MM.
Hadir juga Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan Tuban Deputy Education Manager Axio Class Program Bandung Lingga Imanda Fuedsi, Ketua Forum Kepala SMK Pertanian dan Kemaritiman Provinsi Jatim Kumudawati, pengawas pembina di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro-Tuban, serta ketua MKKS negeri dan swasta di Bojonegoro dan Tuban.
Kepala SMKN Singgahan Hidayat Rahman, S.Pd. MM berharap lulusan SMKN Singgahan dapat mencetak lulusan-lulusan yang ahli dalam ketahanan pangan dan kehutanan.
Karena kondisi geografis Singgahan sebagian besar merupakan daerah agro yang berbasis pertanian, peternaakan, perikanan, dan kehutanan, dia berharap lembaga pendidikan yang dipimpin mampu menguatkan program di bidang tersebut.
‘’Saya ingin jebolan dari SMKN Singgahan nanti menjadi ahli yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Singgahan sendiri dengan memanfaatkan hasil bumi dan kekayaan alam untuk dikelola dan dinaikkan nilai ekonomisnya, sehingga Singgahan menjadi lumbung ketahanan pangan,’’ tegas dia.
Pendidik yang merangkap kepala SMKN 1 Tuban itu menjelaskan, ke depan dirinya juga ingin bersinergi dan menjalin kerja sama dengan para perusahaan, pemangku kebijakan, serta seluruh SMK di sekitar Singgahan. Tujuannya, meningkatkan kualitas pendidikan dan menanggulangi ancaman ketahanan pangan.
‘’Nanti saya ingin menggandeng semua pihak untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan ahli dalam ketahanan pangan dan kehutanan,’’ ujar dia.
Direktur Pembina Sekolah Menengah Kejuruhan(PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Ir. M. Bakhrun, MM mengatakan, dari kegiatan workshop sekolah pertanian tersebut diharapkan keluar suatu ide pengembangan SMK. Ide tersebut diharapkan mampu memberdayakan masyarakat secara bersama-sama.
Menurut dia, peran SMK bermanfaat untuk pendidikan di pedesaan. Untuk menggerakan sektor pertanian, dikatakan Bakhrun, diharapkan terjadi link and match dengan industri besar. Targetnya desa dengan usaha kecil menengah (UKM)-nya sebagai industri.
Dia juga mengapresiasi kerja sama Pusdiklat Perhutani dengan SMK dalam mengelola hutan tanaman industri. ‘’Dari link and macth itulah bisa dikembangkan bersama-sama untuk mengangkat perekonomian di daerah dan bermanfaat untuk lingkungan dan membangun bersama-sama,’’ tegas dia. Ditambahkan Bakhrun, agar negara kuat, maka ketahanan pangan juga harus kuat. Harus ada produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno, S.Pd, MM mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut dia, saat ini siswa atau generasi milenial jarang yang ingin menekuni sektor pertanian. ‘’Kalau tidak digalakkan, maka regenerasi akan terputus. Tidak ada penerus petani modern maupun konvensional,’’ ujar dia.
Karena itulah, kata Adi, siswa SMK didorong untuk melanjutkan bidang pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal itu berpengaruh terhadap program ketahanan pangan nasional.
Kabid PSMK Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Suhartono, Mpd berharap ide luar biasa tersebut bisa dijadikan referensi jurusan pertanian. ‘’Kegiatan ini harus sering dilakukan. Saya mengapreasi,’’ tegas dia yang menilai luar biasanya para pemateri FGD tersebut.