PENATAAN KOTA: Taman di Jalan MH Thamrin sudah rata dengan tanah. Jalan ini diperlebar dan dikosenp dua jalur. Tetap ada taman. (M. NURCHOLIS/RDR.BJN)
- Advertisement -
Imam Sholikin, Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro (Istimewa For RDR.BJN)
’’Kami tentu butuh penjelasan. Perihal dasar-dasarnya. Apakah setelah dilakukan evaluasi atau penilaian mungkin ada yang kurang tepat dari sisi estetika dan safety, sehingga perlu diubah lagi.”
Imam Sholikin, Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro
KOMISI D DPRD butuh kejelasan atas pembongkaran trotoar di Jalan Hasyim Asyari dan Jalan MH. Thamrin. Dua trotoar itu sudah dibangun pada 2019 lalu. Namun, saat ini dibongkar lagi. Padahal, desain trotoar juga sudah granit serta terdapat guiding block atau jalur untuk tunanetra.
Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro Imam Sholikin mengatakan, perlu adanya penjelasan dari dinas perumahan, kawasan permukiman, dan cipta karya (PKPCK).
“Jangan sampai kemudian terkesan menghambur-hamburkan anggaran,’’ ujarnya.
‘’Kami tentu butuh penjelasan. Perihal dasar-dasarnya. Apakah setelah dilakukan evaluasi atau penilaian mungkin ada yang kurang tepat dari sisi estetika dan safety, sehingga perlu diubah lagi,” ujar pria sebelumnya menjabat ketua DPRD itu. (bgs/rij)
Imam Sholikin, Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro (Istimewa For RDR.BJN)
’’Kami tentu butuh penjelasan. Perihal dasar-dasarnya. Apakah setelah dilakukan evaluasi atau penilaian mungkin ada yang kurang tepat dari sisi estetika dan safety, sehingga perlu diubah lagi.”
Imam Sholikin, Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro
KOMISI D DPRD butuh kejelasan atas pembongkaran trotoar di Jalan Hasyim Asyari dan Jalan MH. Thamrin. Dua trotoar itu sudah dibangun pada 2019 lalu. Namun, saat ini dibongkar lagi. Padahal, desain trotoar juga sudah granit serta terdapat guiding block atau jalur untuk tunanetra.
Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro Imam Sholikin mengatakan, perlu adanya penjelasan dari dinas perumahan, kawasan permukiman, dan cipta karya (PKPCK).
“Jangan sampai kemudian terkesan menghambur-hamburkan anggaran,’’ ujarnya.
‘’Kami tentu butuh penjelasan. Perihal dasar-dasarnya. Apakah setelah dilakukan evaluasi atau penilaian mungkin ada yang kurang tepat dari sisi estetika dan safety, sehingga perlu diubah lagi,” ujar pria sebelumnya menjabat ketua DPRD itu. (bgs/rij)