23.1 C
Bojonegoro
Wednesday, May 31, 2023

Musim Panen Raya Padi Justru Melambung

Harga Beras Fluktuatif

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Harga beras di pasaran fluktuatif (naik turun). Seperti di Pasar Banjarejo kemarin (19/3). Harga sepekan terakhir ini justru naik, meskipun masih memasuki musim panen raya padi.

 

Menurut Anita Rahmawati, salah satu agen beras di Pasar Banjarejo, kenaikan harga beras dari petani lokal terjadi sejak satu minggu lalu. Harga beras awalnya hanya Rp 9.100, naik menjadi Rp 10.500. Harga beras sempat turun selama satu minggu di awal Maret, dari harga Rp 10.500 menjadi Rp 9.500 sampai dengan Rp 10.000. ‘’Kemudian naik lagi hingga hari ini kemarin,’’ ujarnya.

 

Dia menambahkan, untuk harga beras dari pabrik harganya masih tetap, karena harus mengikuti harga pengiriman. Juga, harus menyesuaikan dari pabrik.  ‘’Biasanya kulak beras dari pabrik Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan,’’ jelasnya.

- Advertisement -

 

Pimpinan Cabang (Pincab) Badan Urusan Logistik (Bulog) Bojonegoro Sugeng Hardono mengatakan, saat ini harga gabah kering panen (GKP) masih di atas harga penetapan pemerintah (HPP), yakni Rp 5.100. Sedangkan, harga GKP di lapangan sekitar Rp 5.700 sampai dengan Rp 5.800 per-Kg.

 

‘’Harga beras dari sebelumnya selalu naik turun,’’ bebernya.

Sugeng menambahkan, pada akhir Februari sempat turun, kemudian naik lagi di minggu pertama Maret. Dan saat ini harga beras turun landai. Dari yang sebelumnya sekitar Rp 10.500 hingga Rp 10.700 menjadi Rp 10.000 hingga Rp 10.500.

 

Menurut Sugeng, harga di pasaran belum mengalami turun landau, kemungkinan karena tidak ikut langsung bergerak. Pengecer biasanya mengikuti harga yang telah dikulak atau harga jual mengikuti harga kulak.

 

‘’Harga dari penggilingan juga sudah mulai turun. Kemungkinan harga di pasaran juga bertahap turunnya, jadi tidak sekaligus langsung ikut turun,’’katanya. (ewi/msu)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Harga beras di pasaran fluktuatif (naik turun). Seperti di Pasar Banjarejo kemarin (19/3). Harga sepekan terakhir ini justru naik, meskipun masih memasuki musim panen raya padi.

 

Menurut Anita Rahmawati, salah satu agen beras di Pasar Banjarejo, kenaikan harga beras dari petani lokal terjadi sejak satu minggu lalu. Harga beras awalnya hanya Rp 9.100, naik menjadi Rp 10.500. Harga beras sempat turun selama satu minggu di awal Maret, dari harga Rp 10.500 menjadi Rp 9.500 sampai dengan Rp 10.000. ‘’Kemudian naik lagi hingga hari ini kemarin,’’ ujarnya.

 

Dia menambahkan, untuk harga beras dari pabrik harganya masih tetap, karena harus mengikuti harga pengiriman. Juga, harus menyesuaikan dari pabrik.  ‘’Biasanya kulak beras dari pabrik Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan,’’ jelasnya.

- Advertisement -

 

Pimpinan Cabang (Pincab) Badan Urusan Logistik (Bulog) Bojonegoro Sugeng Hardono mengatakan, saat ini harga gabah kering panen (GKP) masih di atas harga penetapan pemerintah (HPP), yakni Rp 5.100. Sedangkan, harga GKP di lapangan sekitar Rp 5.700 sampai dengan Rp 5.800 per-Kg.

 

‘’Harga beras dari sebelumnya selalu naik turun,’’ bebernya.

Sugeng menambahkan, pada akhir Februari sempat turun, kemudian naik lagi di minggu pertama Maret. Dan saat ini harga beras turun landai. Dari yang sebelumnya sekitar Rp 10.500 hingga Rp 10.700 menjadi Rp 10.000 hingga Rp 10.500.

 

Menurut Sugeng, harga di pasaran belum mengalami turun landau, kemungkinan karena tidak ikut langsung bergerak. Pengecer biasanya mengikuti harga yang telah dikulak atau harga jual mengikuti harga kulak.

 

‘’Harga dari penggilingan juga sudah mulai turun. Kemungkinan harga di pasaran juga bertahap turunnya, jadi tidak sekaligus langsung ikut turun,’’katanya. (ewi/msu)

Artikel Terkait

Most Read

PPDB Jenjang SMK Diberlakukan Zonasi

Nerius dan Kahar Tanpa Seleksi

Ambisi Perbaiki Posisi

Artikel Terbaru


/