22.5 C
Bojonegoro
Saturday, June 10, 2023

Dinkes Tak Larang Penggunaan Masker Scuba Meski Daya Lindungnya Rendah

- Advertisement -

Radar Tuban – Masker scuba belakangan menjadi perbincangan hangat menyusul kebijakan sejumlah daerah yang melarang penggunaannya. Alasannya, bahannya terlalu tipis dan tidak efektif memfilter virus korona.

Di Tuban, masker yang modelnya kekinian itu menjadi tren. Sejumlah institusi mengeluarkan masker jenis tersebut berikut logonya untuk anggotanya. Begitu juga yang dibagikan ke masyarakat dalam program bagi-bagi masker.

Di jalan dan fasilitas umum, masyarakat yang mengenakan masker tersebut juga banyak. Bahkan, dua tim pemenangan bacabup-bacawabup juga memesan masker scuba dalam jumlah banyak untuk tim dan relawannya. Juga dibagikan kepada masyarakat. Apakah Pemkab Tuban ikut mengeluarkan larangan penggunaan masker scuba?

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Kesehatan (Dinskes) Tuban Bambang Priyo Utomo menyampaikan, sampai saat ini pemkab belum melarang penggunaan masker scuba. Alasannya, wajib bermasker untuk seluruh masyarakat Tuban dinilai masih belum berjalan maksimal. Ditegaskan dia, masker scuba tidak direkomendasikan. Juga tidak dilarang.

Selama ini, kata Bambang, Satgas Covid-19 Tuban menyarankan mengenakan masker kain biasa, bukan berbahan kaus tipis seperti scuba. ‘’Gugus merekomendasikan masker yang kain biasa, bukan kain kaus yang molor dan tipis seperti scuba,’’ tegas mantan kepala Puskesmas Tambakboyo itu.

- Advertisement -

Bambang lebih lanjut mengatakan, sejak awal, Pemkab Tuban menganjurkan home industry di Tuban membuat masker kain. Bahkan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) juga disarankan untuk memesan masker kain ke home industry yang direkomendasi pemkab untuk dibagikan kepada masyarakat.

Bagaimana dengan institusi yang telanjur mengenakan mas ker scuba? ‘’Ya mungkin selama ini informasi (tentang scuba) belum menyebar,’’ dalihnya. Yang pasti, lanjut Bambang, terkait masker scuba akan dibahas dalam rapat evaluasi satgas. ‘’Nanti saat evaluasi kita bahas semua,’’ ujar dia. 

Radar Tuban – Masker scuba belakangan menjadi perbincangan hangat menyusul kebijakan sejumlah daerah yang melarang penggunaannya. Alasannya, bahannya terlalu tipis dan tidak efektif memfilter virus korona.

Di Tuban, masker yang modelnya kekinian itu menjadi tren. Sejumlah institusi mengeluarkan masker jenis tersebut berikut logonya untuk anggotanya. Begitu juga yang dibagikan ke masyarakat dalam program bagi-bagi masker.

Di jalan dan fasilitas umum, masyarakat yang mengenakan masker tersebut juga banyak. Bahkan, dua tim pemenangan bacabup-bacawabup juga memesan masker scuba dalam jumlah banyak untuk tim dan relawannya. Juga dibagikan kepada masyarakat. Apakah Pemkab Tuban ikut mengeluarkan larangan penggunaan masker scuba?

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Kesehatan (Dinskes) Tuban Bambang Priyo Utomo menyampaikan, sampai saat ini pemkab belum melarang penggunaan masker scuba. Alasannya, wajib bermasker untuk seluruh masyarakat Tuban dinilai masih belum berjalan maksimal. Ditegaskan dia, masker scuba tidak direkomendasikan. Juga tidak dilarang.

Selama ini, kata Bambang, Satgas Covid-19 Tuban menyarankan mengenakan masker kain biasa, bukan berbahan kaus tipis seperti scuba. ‘’Gugus merekomendasikan masker yang kain biasa, bukan kain kaus yang molor dan tipis seperti scuba,’’ tegas mantan kepala Puskesmas Tambakboyo itu.

- Advertisement -

Bambang lebih lanjut mengatakan, sejak awal, Pemkab Tuban menganjurkan home industry di Tuban membuat masker kain. Bahkan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) juga disarankan untuk memesan masker kain ke home industry yang direkomendasi pemkab untuk dibagikan kepada masyarakat.

Bagaimana dengan institusi yang telanjur mengenakan mas ker scuba? ‘’Ya mungkin selama ini informasi (tentang scuba) belum menyebar,’’ dalihnya. Yang pasti, lanjut Bambang, terkait masker scuba akan dibahas dalam rapat evaluasi satgas. ‘’Nanti saat evaluasi kita bahas semua,’’ ujar dia. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/