BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Lulusan SMA, SMK, dan MA di Bojonegoro, setidaknya tak perlu takut untuk berkuliah. Ada tiga beasiswa dari Pemkab Bojonegoro yang bakal disalurkan kepada mahasiswa.
Alokasi anggaran beasiswa bersumber APBD Bojonegoro cukup fantastis. Yakni Rp 33,4 muliar.
Anggaran beasiswa itu bisa menampung 3.384 mahasiswa Bojonegoro selama 2020. Meliputi beasiswa scientist alokasi anggaran Rp 11,62 miliar untuk 81 mahasiswa. Beasiswa dua sarjana per desa alokasi anggarannya Rp 18,03 miliar untuk 1.803 mahasiswa. Serta, beasiswa tahap akhir alokasi anggaran Rp 3,75 miliar untuk 1.500 mahasiswa.
Tiga beasiswa itu dikelola Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro. Tentu Disdik Bojonegoro diminta meningkatkan kinerja serapan anggaran beasiswa. Tahun lalu alokasi anggaran beasiswa tidak terserap maksimal. Kalangan DPRD Bojonegoro menilai kinerja disdik masih belum bagus.
Perlu dipacu karena tahun ini anggaran beasiswa yang dikelola disdik mencapai Rp 33,4 miliar. ‘’Laporan yang kami terima serapan alokasi anggaran beasiswa itu tidak tinggi,’’ ungkap Ketua Komisi C DPRD Mochlasin Afan.
Namun, Afan belum memiliki data valid dari disdik. Terkait itu pihaknya akan segera meminta data resminya ke disdik. Tahun lalu alokasi anggaran beasiswa di disdik sebanyak Rp 39,5 miliar. Jumlah itu untuk tiga jenis beasiswa. Yakni, beasiswa scientist, satu desa dua sarjana, dan beasiswa bantuan akhir.
Afan mengatakan, tahun ini masih sama, yakni tiga jenis beasiswa. Namun, alokasinya sedikit berkurang dibanding tahun lalu. Tahun ini total tiga jenis beasiswa itu dialokasikan Rp 33,4 miliar. ‘’Tentu jika ada kekurangan bisa ditambah lagi di perubahan (P)-APBD,’’ jelasnya.
Melihat serapan anggaran beasiswa tahun lalu tidak bisa 100 persen, tahun ini alokasi itu diperkirakan cukup. Sehingga, tidak perlu melakukan penambahan. Menurut Afan, agar alokasi beasiswa itu terserap dengan cepat, harus dilakukan menetapkan kuotanya. Tahun lalu alokasi anggarannya ditetapkan dulu. Namun, penerimanya masih belum ada. ‘’Itu membuat penyerapan tidak bisa maksimal,’’ terangnya.
Tahun lalu beasiswa disdik ini hanya diperuntukkan mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN). Namun, pada P-APBD dilonggarkan. Mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) bisa terakomodir beasiswa. Hal itu membuat kuota penyerapan lebih banyak. Meskipun tidak sampai maksimal.
Tahun lalu disdik juga menerima limpahan beasiswa dari bagian kesejahteraan rakyat (kesra). Yakni, program beasiswa bantuan tugas akhir. Sehingga, disdik kini memiliki tiga jenis beasiswa.
Sekretaris Disdik Suyanto mengatakan, program beasiswa di disdik masih terus berlangsung. Anggaran sudah dialokasikan di APBD 2022. Pihaknya yakin anggaran tahun ini bisa terserap maksimal. ‘’Kami akan terus mengupayakan agar beasiswa itu bisa dirasakan manfaatnya,’’ ujarnya dengan singkat.