BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Festival Ramadan Jawa Pos Radar Bojonegoro memasuki tahap penailaian untuk dua kategori lomba kemarin (16/4). Penilaian lomba Tahfiz dan Dai Remaja dilakukan secara ketat di Kantor Jawa Pos Radar Bojonegoro. Peserta lomba yang mendapat penailian terbaik nantinya akan mengikuti babak final pada 23 April mendatang.
Ketua Panitia Festival Ramadan Jawa Pos Radar Bojonegoro Agus Prasetyo mengatakan video kiriman para peserta di nilai oleh dua juri, yaitu ustad Kholilur Rohman dan Khusnul Khotib. Penilaian berlangsung mulai Sabtu pukul 20.30 hingga Minggu (17/4) 01.30 dini hari.
Agus menjelaskan proses penjurian berlangsung ketat. Baik untuk video lomba tahfidz kategori A, B, serta dai remaja. Para juri melihat satu persatu video ditayangkan menggunakan layar proyektor.
“Puluhan video dinilai,” ungkapnya.
Ustad Khusnul Khotib Juri Festival Ramadan Jawa Pos Radar Bojonegoro mengatakan, setelah melalui proses penilaian dewan juri terdapat koreksi dan catatan. Untuk Lomba Tahfiz terdapat peserta kurang fasih. Juga bacaan yang tergesa-gesa.
“Perlu lebih santai,” ungkapnya usai penilaian.
Ustad Khotib menjelaskan, terdapat pesesta tidak menggunakan nomor peserta. Sehingga menyulitkan dewan juri dalam penilaian. Dari segi video, ada suara yang kurang terdengar.
Ustad Kholilur Rohman juri lainnya menambahkan, proses penilaian berlangsung cukup panjang. Para peserta secara umum sudah tampil bagus, namun ada beberapa catatan. Khususnya untuk Lomba Dai.
Antara judul dengan materi dibawakan peserta kurang jelas. Kemudian isi dari pidato harus sesuai dengan judul. Juga kesimpulan dari materi disampaikan.
Selain itu dalam penggunaan dalil, khususnya berasal dari Al-Quran. Perlu diperjelas bacaannya, hingga nada, sesuai dengan ilmu tajwid.
“Jangan sampai seperti membaca puisi,” jelasnya.
Ustad Kholil berharap peserta Festival Ramadan Jawa Pos Radar Bojonegoro lebih baik lagi di tahun mendatang. (irv/msu)