30.3 C
Bojonegoro
Sunday, April 2, 2023

Tuban Siapkan Tujuh SMPN Pilot Project Luring

- Advertisement -

Radar Tuban – Begitu Tuban menjadi zona kuning, dinas pendidikan (disdik) setempat mengajukan izin ke satgas untuk membuka sekolah tatap muka. Yang disiapkan menjadi pilot project atau sekolah uji coba tatap muka adalah SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6, dan SMPN 7 Tuban.

Ketujuh sekolah inilah yang dirasa paling siap menerapkan protokol kesehatan. Kepala Disdik Tuban Nur Khamid mengatakan, jika sudah zona kuning, yang disiapkan untuk tatap muka adalah jenjang SMP.

Dikatakan dia, seluruh SMP di kawasan kota sudah melaporkan kesiapannya untuk melengkapi berbagai fasilitas protokol kesehatan. ‘’Semua SMP di kota dan satu SMP di masing-masing kecamatan sudah melaporkan siap tatap muka,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Mengacu surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, sekolah tatap muka tetap seizing satgas kabupaten. Meski suatu saat Tuban zona kuning, sekolah tatap muka harus seizin bupati selaku ketua satgas. Jika bupati tak mengizinkan, maka sekolah tatap muka tidak bisa diselenggarakan.

‘’Agar meyakinkan orang tua, sekolah pilot project di-launching men jadi Sekolah Tangguh Bumi Wali,’’ kata dia. Disampaikan Nur Khamid, Sekolah Tangguh Bumi Wali nantinya menjadi simbol bahwa lembaga pendidikan tersebut siap menerima siswa tatap muka dengan protokol kesehatan.

- Advertisement -

Masing-masing sekolah hanya bisa menerima maksimal 25 persen kuota tiap kelasnya. Sekolah lain akan mengikuti luring jika kondisi Tuban terus membaik. ‘’Setelah tujuh sekolah di perkotaan tatap muka, akan dilanjutkan SMPN 1 di masing-masing kecamatan,’’ ujar dia.

Perlu diketahui, SD dan SMP di Tuban ditutup pasca pandemi Covid-19 masuk Bumi Wali sejak April. Tidak ada kegiatan tatap muka di lembaga pendidikan. Hanya beberapa SD dan SMP yang sempat menggelar masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tatap muka selama dua hari. Setelah itu, tatap muka kembali ditiadakan.

Inisiatif disdik yang menggelar home visit atau kunjungan belajar ke rumah siswa pun dihentikan di tengah jalan menyusul adanya kabar penularan salah satu orang tua siswa yang melakukan home visit. Itu berarti sudah enam bulan bangunan sekolah tak difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar.

Radar Tuban – Begitu Tuban menjadi zona kuning, dinas pendidikan (disdik) setempat mengajukan izin ke satgas untuk membuka sekolah tatap muka. Yang disiapkan menjadi pilot project atau sekolah uji coba tatap muka adalah SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6, dan SMPN 7 Tuban.

Ketujuh sekolah inilah yang dirasa paling siap menerapkan protokol kesehatan. Kepala Disdik Tuban Nur Khamid mengatakan, jika sudah zona kuning, yang disiapkan untuk tatap muka adalah jenjang SMP.

Dikatakan dia, seluruh SMP di kawasan kota sudah melaporkan kesiapannya untuk melengkapi berbagai fasilitas protokol kesehatan. ‘’Semua SMP di kota dan satu SMP di masing-masing kecamatan sudah melaporkan siap tatap muka,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Mengacu surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, sekolah tatap muka tetap seizing satgas kabupaten. Meski suatu saat Tuban zona kuning, sekolah tatap muka harus seizin bupati selaku ketua satgas. Jika bupati tak mengizinkan, maka sekolah tatap muka tidak bisa diselenggarakan.

‘’Agar meyakinkan orang tua, sekolah pilot project di-launching men jadi Sekolah Tangguh Bumi Wali,’’ kata dia. Disampaikan Nur Khamid, Sekolah Tangguh Bumi Wali nantinya menjadi simbol bahwa lembaga pendidikan tersebut siap menerima siswa tatap muka dengan protokol kesehatan.

- Advertisement -

Masing-masing sekolah hanya bisa menerima maksimal 25 persen kuota tiap kelasnya. Sekolah lain akan mengikuti luring jika kondisi Tuban terus membaik. ‘’Setelah tujuh sekolah di perkotaan tatap muka, akan dilanjutkan SMPN 1 di masing-masing kecamatan,’’ ujar dia.

Perlu diketahui, SD dan SMP di Tuban ditutup pasca pandemi Covid-19 masuk Bumi Wali sejak April. Tidak ada kegiatan tatap muka di lembaga pendidikan. Hanya beberapa SD dan SMP yang sempat menggelar masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tatap muka selama dua hari. Setelah itu, tatap muka kembali ditiadakan.

Inisiatif disdik yang menggelar home visit atau kunjungan belajar ke rumah siswa pun dihentikan di tengah jalan menyusul adanya kabar penularan salah satu orang tua siswa yang melakukan home visit. Itu berarti sudah enam bulan bangunan sekolah tak difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar.

Artikel Terkait

Most Read

Kuda Messi Keledai Emosi

Menguasai Dua Bahasa

Gemar Berkeliling Naik Motor Sendiri

Artikel Terbaru

Tetap Latihan Selama Bulan Puasa

Cari Inspirasi dari Traveling

Coba Bikin Ramen


/