TUBAN, Radar Tuban – Sebagian wilayah selatan Tuban seperti Widang, Soko, Parengan, dan Kenduruan sepekan terakhir diguyur gerimis. Sementara wilayah sepanjang pesisir pantai utara (pantura), termasuk kota belum sekalipun air turun dari langit.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban Desindra Deddy Kurniawan mengatakan, sekarang ini merupakan masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan.
Diakuinya, sejumlah daerah di wilayah selatan Tuban diguyur hujan dengan intensitas di bawah 50 milimeter (mm) per dasarian. Dasarian adalah satuan waktu meteorologi yang lamanya sepuluh hari.
Indra, panggilan akrab Desindra Deddy Kurniawan menegaskan, meski gerimis mengguyur sejumlah wilayah Bumi Wali, dipastikan belum memasuki musim penghujan. Itu karena curah hujan belum menyentuh level 50mm per dasarian.
Dia memperkirakan, musim penghujan di wilayah selatan Tuban berlangsung awal November dasarian tiga. Sementara daerah pantura termasuk kota baru memasuki musim penghujan pada Desember dasarian pertama.
Selama masa transmisi musim kemarau ke musim penghujan, Indra meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem akibat dampak awan comulunimbus (CB). Mulai terjadinya angin kencang, puting beliung, hingga petir.
Berdasarkan hasil pemetaan BPBD, sedikitnya sembilan kecamatan rawan puting beliung. Sembilan kecamatan tersebut, perbukitan barat Kecamatan Jatirogo, Singgahan, Bancar, Kerek, Montong, dan Merakurak. Berikutnya, wilayah timur Widang dan Rengel. Sedangkan wilayah Semanding yang rawan adalah perbukitan selatan. Selain mengancam daerah sekitar perbukitan, puting beliung juga berpeluang mengancam wilayah yang sebelumnya pernah dilanda bencana yang sama.